Wamen Stella Tak Masalah Mahasiswa Pakai ChatGPT, tapi Ingat Risikonya

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri (Wamen) Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie menyebut, penggunaan ChatGPT di dunia akademik dan pendidikan tinggi sebenarnya tak jadi masalah. Stella bahkan menyarankan mahasiswa menggunakan ChatGPT.
Namun, Stella mengingatkan mahasiswa agar tetap bijak memakai teknologi tersebut. Menurutnya, ChatGPT tak boleh dipakai berlebihan.
"Saya justru sangat menganjurkan kepada mahasiswa saya untuk mempergunakan ChatGPT. Tapi penting bagaimana mempergunakannya dan harus ditulis bahwa saya menulis esai dengan dibantu oleh ChatGPT," kata Stella dalam acara Indonesia Millennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2024 yang digelar di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta Selatan, Selasa (22/10/2024).
Meski tak mempermasalahkan, Stella mengajak mahasiswa berpikir kritis terkait risiko penggunaan ChatGPT secara berlebihan. Salah satunya, dampak terhadap cara berpikir. Dalam sebuah tulisannya, Stella pun menjawab keresahan itu.
"Jadi, kalau kita menulis pakai Chat GPT, lama-lama kita tidak akan punya rasa tahu mana tulisan yang bagus, mana tulisan yang tidak bagus. Nah, kalau kita bersedia kehilangan naluri untuk itu, silahkan pakai ChatGPT," kata Stella.
IDN menggelar Indonesia Millennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2024, sebuah konferensi independen yang khusus diselenggarakan untuk dan melibatkan generasi Milenial dan Gen Z di Tanah Air.
Dengan tema Catalyst of Change, IMGS 2024 bertujuan membentuk dan membangun masa depan Indonesia dengan menyatukan para pemimpin dan tokoh nasional dari seluruh nusantara.IMGS 2024 diadakan di The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta, pada 22-23 Oktober 2024. Dalam IMGS 2024, IDN juga meluncurkan Indonesia Millennial and Gen-Z Report 2025.
Survei ini dikerjakan oleh IDN Research Institute bekerja sama dengan Populix sebagai research partner. Melalui survei ini, IDN menggali aspirasi dan DNA Milenial dan Gen Z Indonesia.