Wamendikti Ingin Dosen dan Tenaga Kependidikan Kolaborasi

- Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi berharap dosen dan tenaga kependidikan berkolaborasi memajukan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.
- Dosen dan tenaga kependidikan memiliki peran strategis sebagai representasi seseorang yang dianggap memiliki kompetensi lebih dari sisi paradigma keilmuan.
Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendikti Saintek), Fauzan berharap dosen dan tenaga kependidikan berkolaborasi memajukan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.
Menurut dia, hal itu diperlukan karena dosen dan tenaga kependidikan memiliki posisi strategis sebagai panutan atau role model.
"Dosen dan tendik memiliki posisi strategis sebagai role model yang mampu memberikan kontribusi nyata dalam membangun perubahan di bidang pendidikan," kata Fauzan, dikutip dari ANTARA, Sabtu (30/11/2024).
1. Dosen dan tenaga pendidikan peran strategis

Menurut Fauzan, dosen dan tenaga kependidikan memiliki peran strategis. Hal itu karena mereka adalah representasi seseorang yang dianggap memiliki kompetensi lebih dari sisi paradigma keilmuan.
Itu pula yang melatarbelakangi Kemendiktisaintek menggelar program Karya Inovasi Laboran (KILab) dan Kemitraan Dosen dengan Praktisi di Sekolah dan Industri (KDSI) untuk mengasah para dosen dan tenaga kependidikan.
"Apa yang dilakukan dalam program KILab dnn KDSI ini sangat tepat untuk meningkatkan kompetensi sebagai energi tambahan agar mampu melakukan perubahan," ujar dia.
2. Kompetensi harus diimbangi kemampuan introspeksi dan perubahan

Fauzan menilai, kompetensi harus diimbangi kemampuan melakukan introspeksi, membaca lingkungan, dan melakukan perubahan.
Ia berharap kolaborasi yang dilakukan juga dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat serta kemajuan pengembangan keilmuan dan pendidikan tinggi di Indonesia.
"Saya berharap kolaborasi ini tidak berhenti hanya semata-mata pelaksanaan program saja, tetapi jadikan sebagai embrio positif untuk dikembangkan. Mudah-mudahan ini dapat memberikan kemaslahatan bagi kemajuan pendidikan tinggi di Indonesia," kata dia.
3. Berharap hasilkan karya inovatif dan kolaboratif

Sementara itu, Plt. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendiktisaintek, Togar M. Simatupang, mengatakan, program KILab dan KDSI tersebut diharapkan dapat menghasilkan karya kolaboratif dan inovatif. Terutama untuk menjawab tuntutan supaya perguruan tinggi lebih berdampak bagi masyarakat.
"Saat ini perguruan tinggi dituntut untuk lebih berdampak bagi masyarakat. Untuk itu diperlukan kerja-kerja kolaboratif dan inovatif baik oleh dosen maupun tendik, contohnya tercermin dalam luaran program KILab dan KDSI," kata Togar.
Adapun diseminasi luaran program KDSI dan KILab bertujuan untuk memaparkan hasil luaran program yang telah dicapai oleh peserta, pameran poster hasil inovasi, finalisasi penulisan bunga rampai, serta pemberian apresiasi kepada penerima program.
Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta program KDSI dan 96 peserta KILab dari berbagai PTN dan PTS. Peserta program KILab dan KDSI ditetapkan setelah melalui berbagai seleksi administrasi, akademik, dan wawancara.
Program KDSI digelar dari Oktober sampai November 2024, sedangkan KILab dari Agustus sampai Oktober 2024.