1 Orang Tewas dan Puluhan Terinfeksi di AS Usai Makan di McDonald's

Jakarta, IDN Times - Setidaknya 49 orang dari 10 negara bagian di Amerika Serikat jatuh sakit karena terinfeksi E. coli setelah makan di McDonald's. Sepuluh pasien dilaporkan harus dirawat di rumah sakit dan seorang lansia meninggal dunia, serta satu anak mengalami sindrom eremik hemolitik (HUS) yang menyerang ginjal.
Kebanyakan pasien telah memakan menu burger Quarter Pounder. Namun, belum diketahui secara pasti bahan apa yang terkontaminasi dari menu tersebut.
Dugaan terkuat mengarah pada bahan irisan bawang bombay dan daging sapi segar yang digunakan pada burger Quarter Pounder.
1. Bawang bombay dan daging sapi diduga menjadi sumber kontaminan
Dilansir dari ABC News, irisan bawang bombay atau daging sapi yang digunakan dalam burger Quarter Pounder diduga menjadi sumber kontaminasi bakteri E. coli. Bawang bombay yang dipakai untuk jenis burger ini berasal dari satu pemasok yang melayani tiga pusat distribusi.
McDonald's telah menarik dan menghentikan pengiriman bahan tersebut dari restoran mereka, serta menghentikan penjualan burger Quarter Pounder di beberapa negara bagian. Selain itu, McDonald's juga meyakini hanya Quarter Pounder yang terkontaminasi, sedangkan menu lainnya tidak.
"Keputusan untuk melakukan ini bukanlah keputusan yang kami anggap enteng, dan keputusan ini dibuat setelah berkonsultasi dengan CDC," kata Presiden McDonald's AS Joe Erlinger.
2. Investigasi masih dilakukan untuk menentukan penyebab kontaminan
Saat ini, investigasi sedang dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), dengan fokus pada bawang bombay dan daging sapi.
Jika daging sapi terbukti menjadi sumber kontaminan, itu berarti daging tersebut dimasak tidak sesuai standar. Sementara irisan bawang bombay juga menjadi fokus penyelidikan karena bahan tersebut dikirimkan dalam keadaan mentah dan tidak dimasak, sehingga rentan terkontaminasi jika diproses dengan tidak higienis
"Panas dapat menghancurkan bakteri dan virus. Tetapi dalam kasus tertentu, terutama saat Anda memproduksi makanan dalam jumlah besar, dan Anda memiliki produk yang tidak akan mengalami pemanasan, misalnya sayuran, hal itu dapat menimbulkan peluang terjadinya kontaminasi," kata Darien Sutton.
3. Jenis E. coli yang ditemukan merupakan jenis berbahaya
E. coli merupakan jenis bakteri yang biasanya ditemukan di lingkungan, seperti air, makanan, dan usus manusia.
Meskipun umumnya tidak berbahaya, terdapat beberapa jenis E. coli yang dapat menyebabkan sakit parah, contohnya E. coli O157 yang ditemukan pada burger Quarter Pounder di McDonald's, yang menghasilkan racun penyebab diare parah, muntah, dan masalah ginjal, menurut CDC.
Dilansir FDA, sumber kontaminan E. coli O157 meliputi produk daging giling mentah atau setengah matang, susu dan keju mentah, serta sayuran yang terkontaminasi. Untuk mencegah wabah E. coli pada makanan, kebersihan tempat pengolahan dan proses penyajian merupakan kunci untuk mencegah penyebaran bakteri ini.