18 Anak Tewas di Uzbekistan, Pabrik Obat Batuk India Berhenti Produksi

Jakarta, IDN Times - Pabrik pembuat sirop obat batuk India, Marion Biotech menghentikan produksinya. Ini terkait dengan kematian 18 anak di Uzbekistan setelah mengonsumsi obat yang diproduksinya.
Melansir dari Indian Express, pemeriksaan terkait kasus ini juga dilakukan oleh Organisasi Pusat Pengawasan Standar Obat (CDSCO). Disebut telah ditemukan "penyimpangan" dari praktik manufaktur oleh perusahaan tersebut.
1. Ada penyimpangan yang dilakukan

Disebutkan ada penyimpangan praktik manufaktur yang baik yang dilakukan oleh perusahaan farmasi, Marion Biotech terhadap produksi sirop obat batuknya. Imbasnya, 18 anak di Uzbekistan wafat usai mengonsumsi obat tersebut.
"Ada spesifikasi tertentu untuk melakukan pengujian yang tidak diikuti. Ada area di mana perbedaan tekanan perlu dipertahankan, tetapi tidak dilakukan. Beberapa pengukur magnehelic (digunakan untuk mencatat perbedaan tekanan) tidak berfungsi. Semua penyimpangan ditabulasi dan diberikan kepada perusahaan,” kata seorang pejabat senior mengutip Indian Express.
2. Perusahaan berhenti produksi

Imbas dari fatalnya dampak yang terjadi setelah pengonsumsian obat yang diproduksi perusahaan tersebut, Marion Biotech menghentikan aktivitas produksinya.
"Sehubungan dengan laporan kontaminasi pada sirop obat batuk Dok-1 Max, semua aktivitas produksi Marion Biotech di unit Noida telah dihentikan, penyedilikan lebih lanjut sedang berlangsung," ujar Menteri Kesehatan Union Mansukh Mandaviya.
Pengawas disebut juga sudah mengambil sample dari obat tersebut.
3. 18 anak Uzbekistan tewas usai konsumsi obat batuk

Menurut Kementerian Kesehatan Uzbekistan, ada 18 anak dilarikan ke rumah sakit usai mengonsumsi sirop obat batuk Dok-1 Max. Mereka kemudian dikabarkan meninggal dunia karena gagal ginjal.
Disebutkan bahwa tes laboratorium menunjukkan adanya kontaminan Ethylene Glycol yang dikonsumsi anak-anak yang melebihi batas aman. WHO mengatakan akan membantu otoritas kesehatan Uzbekistan untuk menangani masalah ini.