Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Imigran Gelap Meksiko Ditemukan Tewas di Phoenix, Arizona

Garis polisi pada tempat kejadian kriminal di Meksiko. (twitter.com/SinEmbargoMX)

Jakarta, IDN Times - Tiga orang imigran asal Meksiko yang pergi ke Amerika Serikat dibunuh oleh seseorang tak dikenal di Phoenix, Arizona pada bulan Februari lalu. Bahkan, tubuh ketiga korban diketahui terdapat luka pukulan dan ditemukan di sebuah tanah kosong di area permukiman di Phoenix. 

Dilansir Vice News, kasus pembunuhan migran tanpa dokumen resmi di Meksiko oleh anggota organisasi kriminal memang kerap terjadi. Namun, pembunuhan terhadap imigran yang di wilayah AS termasuk jarang terjadi. 

Pada Januari 2021, sebanyak 19 migran asal Meksiko dan Guatemala ditemukan tewas di negara bagian Tamaulipas. Hal ini menambah panjang daftar kasus pembunuhan massal kepada migran oleh organisasi kriminal di Meksiko. 

1. Ketiga korban tewas berasal dari Oaxaca, Meksiko

Ketiga imigran yang tewas di Phoenix, Arizona merupakan saudara sepupu yang berasal dari area pedesaan di Oaxaca. Mereka diketahui sudah meninggalkan tempat tinggalnya untuk mengadu nasib ke Wisconsin, AS untuk mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan tinggi.

Isauro Martinez (21) diketahui sudah meninggalkan desanya pada 14 Februari dan bergabung dengan rombongan lain. Sedangkan sepupunya, Abimael Jimenez (16) sudah berangkat dua minggu sebelumnya dan keduanya menyeberangi perbatasan California sebelum masuk ke Arizona. 

Di sisi lain, korban ketiga bernama Herminio Perez (28) yang ditugaskan untuk mengantarkan dua pemuda itu. Perez yang juga merupakan migran dari Oaxaca disebut bekerja sebagai raitero atau seseorang yang dipekerjakan oleh penyelundup manusia atau imigran untuk mengantarnya di dalam wilayah AS. 

Pada 20 Februari, sehari setelah Martinez menghubungi adik perempuannya, polisi memberikan keterangan bahwa terdapat seseorang yang terluka di sebuah tanah kosong di Phoenix barat. Sayangnya, ketika polisi datang, mereka sudah tewas dengan berbagai luka dan tanda trauma. 

2. Pemerintah Meksiko meminta diadakannya investigasi mendalam soal kematian korban

Dilaporkan The Hill, Pemerintah Meksiko pada Senin (28/2/2022) sudah meminta diadakannya investigasi terkait kematian tiga orang asal Meksiko itu. Bahkan, Kemenlu Meksiko turut mengecam aksi pembunuhan ini dan mendesak Kepolisian Phoenix untuk menginvestigasi pembunuhan. 

Di saat diadakannya investigasi, Konjen Meksiko di AS akan terus berkontak dengan polisi terkait investigasi ini. Kemenlu juga mengatakan bila Pemerintah Meksiko akan menghubungi keluarga korban untuk membantu pemulangan jasad korban. 

Imigran ilegal yang berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah kerap kali diharuskan untuk membayar uang muka kepada penyelundup migran dan ditempatkan di rumah khusus sepanjang jalan. Namun, apabila imigran tidak dapat membayar di akhir perjalanan, maka penyelundup tak segan melakukan kekerasan atau membunuh keluarga ataupun imigran itu sendiri. 

Selama ini, di perbatasan antara Arizona dan Texas kerap ditemukan jasad imigran di area gurun dan tak jarang terdapat luka tembak ataupun bekas kekerasan. Namun, kasus kematian mayoritas masih belum diketahui secara pasti. 

3. Polisi sudah menemukan terduga pelaku pembunuhan

Pada Kamis (3/3/2022) polisi sudah menemukan seorang terduga pelaku pembunuhan tiga imigran ilegal asal Meksiko di Phoenix. Menurut keterangan dari Sersan Philip Krynsky mengidentifikasi bahwa terduga pelaku bernama Juan Vargas (21). 

Pelaku dicurigai telah melakukan kasus pembunuhan tingkat pertama lantaran diduga melakukan aksi kriminal, penculikan, perampokan bersenjata dengan senjata api dan meninggalkan jasad korban begitu saja. 

Kepolisian Phoenix menangkap Vargas ketika mereka menemukan sebuah mobil Chevrolet Tahoe tahun 2009 yang dimiliki oleh salah satu korban. Namun, mobil itu dikendarai orang lain dan diduga orang yang mengendarai mobil itu sudah membeli dari dua orang bernama Jesus dan Chuy. 

Kemudian polisi menduga adanya hubungan kendaraan itu dengan Vargas. Hal ini setelah rekaman ponsel korban digunakan untuk melacak rumah terduga pelaku pembunuhan dan menunjukkan alamat itu berada di rumah Vargas, dikutip dari Associated Press

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us