Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

37 Juta Data Pengguna T-Mobile Dibobol Hacker, Ini yang Bocor! 

ilustrasi (Unsplash.com/Mika Baumeister)
ilustrasi (Unsplash.com/Mika Baumeister)

Jakarta, IDN Times - Securities and Exchange Commission (SEC), pada Kamis (19/1/2023), mengatakan bahwa 37 juta data pelanggan di perusahaan T-Mobile telah dibobol oleh peretas. Pelaku pertama kali diketahui mendapat akses ke sistem perusahaan pada November.

T-Mobile telah memberi tahu agen federal Amerika Serikat (AS) tentang pelanggaran tersebut. Mereka juga telah mengabarkan pelanggan yang informasinya mungkin telah dicuri.

Menurut klaim perusahaan, sejauh ini peretas diketahui mencuri serangkaian data tertentu. Namun informasi sensitif tidak berhasil dibobol peretas.

1. Perusahaan menghentikan aksi peretasan pada awal Januari

Ilustrasi Hacker (IDN Times/Mardya Shakti)
Ilustrasi Hacker (IDN Times/Mardya Shakti)

T-Mobile adalah perusahaan telekomunikasi yang berasal dari Jerman. Perusahaan itu telah mengembangkan bisnisnya dalam skala global, termasuk di AS yang berpusat di Kansas dan Washington.

T-Mobile menjadi korban peretasan yang disinyalir masuk ke dalam sistem perusahaan pada November. The Hill melaporkan, perusahaan pertama kali mengidentifikasi peretasan pada 5 Januari. Mereka mengklaim mampu melacak dan menghentikan aktivitas jahat itu dalam satu hari.

"Penyelidikan kami masih berlangsung, tetapi aktivitas jahat tampaknya sepenuhnya dapat diatasi saat ini, dan saat ini tidak ada bukti bahwa peretas dapat menembus atau membahayakan sistem atau jaringan kami," kata T-Mobile.

2. Rincian informasi yang dicuri oleh peretas

Laporan peretasan kali jadi yang terbesar kedua dalam tiga tahun terakhir. Pada 2021, T-Mobile juga telah kebobolan dengan peretas mencuri sekitar 50 juta data pelanggan prabayar dan pascabayar.

Dalam peretasan terbaru, perusahaan mengatakan peretas mencuri serangkaian data pelanggan. Dilansir CNN, ini mencakup nama, alamat penagihan, email, nomor telepon, tanggal lahir, nomor akun dan informasi jenis layanan yang mereka miliki dengan operator.

Informasi itu dapat dikompilasi dengan informasi lain yang dicuri atau tersedia untuk umum, sehingga dapat digunakan penipu untuk mencuri identitas atau uang. Perusahaan mengatakan sedang bekerja dengan penegak hukum untuk mengatasi masalah itu.

3. Peretas tidak dapat mengakses informasi sensitif

ilustrasi (Unsplash.com/Mika Baumeister)
ilustrasi (Unsplash.com/Mika Baumeister)

Lembaga keamanan Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA) telah memperingatkan ancaman peretasan besar yang terjadi pada atau sekitar hari libur. Tampaknya, serangan itu dimulai sekitar hari Thanksgiving dan salah satu korbannya adalah T-Mobile.

Perusahaan komunikasi nirkabel yang berasal dari Jerman itu mengatakan, data pelanggan yang paling sensitif tidak dapat diambil oleh peretas, dikutip ABC News.

Dalam penjelasannya, peretas berhasil masuk ke dalam sistem antarmuka tapi tidak dapat menembus akses ke informasi kartu pembayasan, nomor jaminan sosial atau pajak, nomor SIM atau nomor identitas penduduk, kata sandi, PIN dan informasi akun keuangan lainnya.

Jadi peretas hanya dapat mengakses pada informasi yang terbatas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us