Jet Tempur Inggris Kejar Pesawat Intai Rusia

jakarta, IDN Times - Inggris mengerahkan dua jet tempur Typhoon untuk mengikuti pesawat pengintai maritim dan perang anti-kapal selam (ASW) Tu-142 Rusia yang terbang di atas Laut Utara dekat wilayah udara Inggris mengutip Kementerian Pertahanan Inggris.
Dilansir ANTARA dari Sputnik-OANA, pengerahan pesawat Angkatan Udara Kerajaan (RAF) untuk mencegat Tu-142 (Bear-F) itu terjadi beberapa hari setelah Angkatan Laut Kerajaan membayangi kapal militer Rusia yang melewati Selat Inggris.
1. Sebelumnya fregat Armada Utara Rusia diklaim latihan di Selat Inggris

Insiden itu merupakan kejadian kedua kalinya dalam tiga bulan terakhir, di mana terdapat pesawat dan kapal Rusia yang terdeteksi di sekitar wilayah udara dan perairan Inggris dalam jangka waktu sepekan.
Sebelumnya, fregat Armada Utara Rusia Laksamana Golovko diklaim melakukan latihan di Selat Inggris. Fregat ini adalah kapal serba guna modern dengan senjata peluru kendali, yang dirancang untuk memenuhi tugas di zona laut dan samudera yang jauh.
Kementerian Pertahanan Rusia telah berulang kali mengatakan semua penerbangan pesawat Angkatan Udara Rusia dilakukan sesuai dengan aturan internasional untuk penggunaan wilayah udara.
2. Rusia serang Odesa gunakan drone

Pasukan Rusia melancarkan serangan menggunakan senjata pesawat nirawak terhadap kota pelabuhan Odesa di Ukraina selatan pada Kamis (15/11/2024) malam. Serangan itu menewaskan satu orang serta membakar pabrik dan pipa jaringan sistem pemanas ruangan.
Wali kota Gennadiy Trukhanov menjelaskan bahwa serangan itu juga merusak bangunan tempat tinggal, gereja dan lembaga pendidikan. Dilansir DPA, Rusia disebut secara sistematis menargetkan lokasi sipil di Ukraina dengan pesawat nirawak dan rudal. Sekitar 50 persen kapasitas listrik Ukraina tidak dapat beroperasi saat musim dingin tiba.
3. Sekjen NATO buka suara

Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mengatakan bahwa Rusia akan menggunakan musim dingin sebagai senjata. Dia meminta anggota aliansi dan mitra Barat untuk memberi bantuan lebih banyak bagi Ukraina.
Menurut Sekjen NATO itu, pasukan Vladimir Putin akan mencoba menghancurkan sistem pasokan energi Ukraina dan menggunakan musim dingin sebagai senjata. Sebelum serangan tersebut terjadi, Mark Rutte pada Kamis, meminta aliansi dan mitra Barat lainnya untuk memberi bantuan lebih banyak bagi Ukraina.