AS Ancam Iran: Balasan Israel Akan Lebih Menyakitkan

- Pemerintah AS memperingatkan Iran untuk tak merespons balik serangan Israel.
- AS siap memberikan dukungan yang berkelanjutan bagi Israel jika terjadi agresi Iran.
- Iran diyakini akan menyerang Israel dari wilayah Irak dalam waktu dekat.
Jakarta, IDN Times – Pemerintah Amerika Serikat (AS) memperingatkan Iran untuk tak merespons balik serangan Israel. Seorang pejabat senior AS mengatakan kepada media Israel, Walla, bahwa Iran tak akan mampu mencegah serangan Israel selanjutnya jika berani membalas.
”Komunikasi ini menandai pesan langsung yang amat langka antara AS dan Iran,” lapor Jerussalem Post, Sabtu (2/10/2024).
Seorang mantan pejabat Israel mengatakan, pesan tersebut disampaikan melalui saluran diplomatik Swiss. Saluran itu telah lama menjadi jalur komunikasi AS-Iran. Gedung Putih menolak berkomentar, dan misi Iran di PBB juga tidak menanggapi media.
Peringatan ini muncul setelah Iran pada 1 Oktober menyerang Israel, dan kemudian dibalas oleh Israel pada 26 Oktober. Iran telah berjanji untuk membalas kembali serangan Israel. Namun AS berupaya agar kedua pihak tak meningkatkan eskalasi di Timur Tengah.
1. AS khawatirkan peningkatan eskalasi

Juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, mengatakan pada Jumat bahwa Iran harus menghindari tanggapan apa pun. Ia mengatakan bahwa AS siap memberikan dukungan yang berkelanjutan bagi Israel jika terjadi agresi Iran.
Juru bicara Pentagon, Jenderal Pat Ryder, mengumumkan langkah-langkah militer tambahan, termasuk mengerahkan kapal perusak untuk pertahanan rudal, satu skuadron tempur, pesawat pengisian bahan bakar, dan pesawat pengebom jarak jauh B-52 ke wilayah tersebut.
Ryder mengungkap bahwa Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, telah menjelaskan bahwa AS akan bertindak tegas untuk melindungi pasukan dan kepentingannya jika Iran atau proksinya menyerang.
2. AS kirim pesawat bomber ke Timur Tengah

Melihat eskalasi di Timur Tengah semakin meningkat, AS mengirim sebuah pesawat bomber B-52 ke kawasan. Pesawat tersebut telah tiba pada Sabtu dan disebut-sebut digunakan untuk menekan Iran.
"Pesawat pembom strategis B-52 Stratofortress dari Wing Bom ke-5 Pangkalan Angkatan Udara Minot tiba di wilayah tanggung jawab Komando Pusat AS," kata komando militer untuk Timur Tengah, dilansir VOA.
Ryder dalam pernyataannya mengatakan, jika Iran, mitranya, atau proksinya menggunakan momen ini untuk menargetkan personel atau kepentingan AS di kawasan tersebut, mereka akan siap untuk membelanya.
“AS akan mengambil setiap tindakan yang diperlukan untuk membela rakyat kami," kata Ryder.
3. Iran bakal menyerang Israel dari wilayah Irak

Dilansir Axios, Iran diyakini akan menyerang Iran dari wilayah Irak dalam waktu dekat, sebelum pemilihan presiden AS pada 5 November esok. Informasi ini diperoleh dari intelijen Israel dan disampaikan kepada medai melalui dua sumber anonim.
Sumber tersebut mengatakan, serangan diperkirakan dilakukan dengan menggunakan sejumlah besar pesawat tak berawak dan rudal balistik.
“Iran dapat segera melaksanakan persiapannya jika Teheran memutuskan untuk menyerang segera, tetapi AS tidak tahu apakah keputusan itu telah dibuat,” kata seorang pejabat AS kepada Axios.
Komandan Korps Garda Revolusi Iran, Hossein Salami, mengatakan pada Kamis bahwa Israel membuat kesalahan ketika menyerang Iran minggu lalu. Ia menekankan bahwa respons Iran akan berbeda dari skenario apa pun yang mungkin diharapkan Israel.