Iran Disebut Akan Lancarkan Serangan ke Israel dari Irak

Jakarta, IDN Times – Unit intelijen Israel pada Kamis (31/10/2024) mengungkap, Iran kemungkinan akan melakukan serangan dari wilayah Irak. Serangan diduga akan terjadi sebelum pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) pada 5 November.
”Serangan diperkirakan menggunakan sejumlah besar pesawat tak berawak dan rudal balistik,” ungkap dua orang sumber anonim kepada Axios, dilansir dari Jerusalem Post.
Laporan itu mengatakan bahwa melakukan serangan melalui milisi pro-Iran di Irak dapat menjadi upaya Teheran untuk menghindari serangan Israel lainnya terhadap target strategis di Iran.
1. Iran telah menyerukan serangan balasan ke Israel

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei, telah menyerukan serangan balasan terhadap Iran. Perintah itu disampaikan kepada Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, menurut tiga sumber Iran, pada Kamis.
Menurut laporan, keputusan Khamenei muncul setelah pemeriksaan terhadap skala kerusakan yang dialami infrastruktur produksi rudal dan sistem pertahanan udara Iran akibat serangan balasan Israel minggu lalu.
“Respons Republik Islam Iran terhadap agresi rezim Zionis akan bersifat definitif dan menyakitkan,” kata sumber anonim yang juga dikutip oleh Times of Israel.
Sebelumnya, tak lama setelah serangan pada Sabtu lalu, pemerintah Iran langsung menyatakan akan menyerang balik. Serangan pada Sabtu terjadi dalam tiga gelombang. Israel mengklaim berhasil menghancurkan sejumlah fasilitas rudal Iran.
2. Irak berjuang untuk bertahan di tengah ketidakstabilan regional

Terkait dengan laporan serangan Iran melalui Irak, Baghdad belum memberikan komentar resmi. Irak telah berusaha tidak terlibat langsung dalam ketegangan di kawasan. Irak disebut enggan untuk ikut-ikutan dalam konflik tersebut, dilansir dari Al Arabiya.
Dua dekade setelah invasi pimpinan AS yang menggulingkan Saddam Hussein, Irak mengalami stabilitas dengan pendapatan tinggi dari penjualan minyak. Mereka berupaya untuk kembali melakukan rekonstruksi pasca perang.
Dalam dua bulan terakhir, Irak telah berkunjung ke Iran untuk meminta agar proksinya bisa lebih dikendalikan. Namun upaya itu gagal. Seruan itu tak mendapat sambutan hangat di Teheran.
“Kelompok-kelompok tersebut memiliki keputusan mereka sendiri dan merupakan panggilan mereka untuk memutuskan bagaimana mendukung saudara-saudara mereka di Lebanon dan Gaza,” kata seorang pejabat senior keamanan Irak.
Sumber mengatakan, kelompok milisi Irak pro-Iran yang akan memimpin serangan terhadap Israel, Kataib Hezbollah dan Nujaba, telah memperingatkan Perdana Menteri Irak agar tidak menekan mereka. Kelompok tersebut bersumpah untuk membalas atas serangan Israel di Gaza dan Lebanon.
3. Keterlibatan dalam konflik adalah upaya kontraproduktif

Isu ketidakstabilan telah memecah belah partai-partai yang berkuasa di Irak. Semua partai bersimpati terhadap perjuangan rakyat Palestina dan memandang Israel sebagai musuh. Namun, di sisi lain, mereka enggan untuk terlibat dalam konfrontasi regional.
Anggota parlemen Syiah dari aliansi yang berkuasa, Ahmed Kenani, menyebut bahwa para pemimpin Syiah telah membahas risiko dampak dari serangan terhadap Israel dan kemungkinan pembalasan Israel selama dua pertemuan pada Oktober. Pemain kunci dalam koalisi Syiah memandang konfrontasi langsung dengan Israel sebagai kontraproduktif dan berisiko merusak Irak
“Kelompok-kelompok yang memiliki roket dan pesawat tanpa awak harus pergi ke Gaza dan Lebanon untuk memerangi Israel daripada mendorong Irak menuju kehancuran,” kata penasihat PM Irak, Abul Ameer Thuaiban.
Ketua lembaga pemikir Sumeria Foundation, Mohammed Shummary, mengatakan konflik regional yang berkembang berisiko menarik partai-partai Muslim Syiah Irak dalam perang. Banyak dari mereka yang bersenjata lengkap dan berisiko terlibat ke dalam konfrontasi yang awalnya tidak banyak diminati.
"Mereka terpecah antara mempertahankan keputusan mereka untuk menjauhkan Irak dari konfrontasi dan komitmen ideologis dan politik mereka terhadap Syiah Lebanon dan poros perlawanan yang lebih luas, di tengah agresi Israel yang telah melewati semua batas merah yang diizinkan," katanya kepada Reuters.