Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS Larang Rokok Mentol dan Cerutu Beraroma

ilustrasi rokok (IDN Times/Arief Rahmat)
ilustrasi rokok (IDN Times/Arief Rahmat)

Washington, IDN Times -Food and Drug Administration (FDA) pada hari Kamis, 29 April mengumumkan akan melarang rokok beraroma mentol dan semua cerutu beraroma, termasuk rasa mentol, pada tahun depan. Larangan ini termasuk pada rokok elektrik.

Komisaris FDA Dr. Janet Woodcock menyampaikan bahwa tindakan ini diambil untuk tujuan kesehatan, dengan mengurangi perokok, membantu remaja untuk tidak memulai merokok, mengatasi kesenjangan kesehatan yang dialami oleh komunitas kulit berwarna, populasi berpenghasilan rendah, dan individu LGBTQ +.

1. Pada 2018 lebih dari sepertiga rokok di AS memiliki rasa mentol

Melansir dari CNN, lebih dari sepertiga dari semua rokok yang dijual di AS memiliki rasa mentol, menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS pada tahun 2018. lembaga tersebut menyampaikan bahwa produk tembakau rasa mentol dipasarkan secara besar-besaran kepada ras minoritas yang mengakibatkan penggunaan yang tidak seimbang. Lebih dari 85 persen perokok mentol adalah warga kulit hitam hitam, hampir 47 persen adalah Hispanik, 38 persen Asia, dan hampir 29 persen warga berkulit putih.

Studi menunjukkan bahwa rasa mentol meningkatkan daya tarik produk tembakau dan dapat mengarahkan orang, terutama kaum muda, untuk menjadi perokok. Pengiklan rokok beraroma mentol secara tidak proporsional menargetkan komunitas warga kulit hitam. Rasa mentol diyakini lebih membuat ketagihan dan lebih sulit dihentikan. Dalam suatu riset menunjukkan bahwa jika mentol dilarang, dalam waktu lebih dari satu tahun, itu akan menyebabkan 923.000 perokok berhenti, termasuk 230.000 orang Afrika-Amerika.

Derrick Johnson, presiden NAACP, mengatakan organisasi tersebut telah menyerukan larangan rokok mentol dan rokok elektrik beraroma selama bertahun-tahun.

"Selama beberapa dekade, industri tembakau telah menargetkan orang Afrika-Amerika dan telah berkontribusi pada meroketnya tingkat penyakit jantung, stroke, dan kanker di seluruh komunitas kami. Industri tembakau sedang dalam pencarian sempit untuk mencari keuntungan, dan mereka telah membunuh kita di sepanjang jalan ... sudah saatnya kita memprioritaskan kesehatan dan kesejahteraan orang Afrika-Amerika."

Rokok beraroma mentol juga dianggap sebagai "ancaman kesehatan masyarakat yang luar biasa" bagi anak-anak, menurut organisasi Tobacco Free Kids. Dokter anak telah lama menyerukan larangan produk tembakau beraroma, termasuk mentol. Bagi perokok pemula, rasa rokok bisa jadi terlalu keras, sedangkan perasa memudahkan pemula untuk mencoba produk tersebut. 

Melansir dari NBC News, rokok mentol membuat kaum muda mulai berekperimen dengan produk tembakau. Matthew Myers, presiden Kampanye Anak Bebas Tembakau, menyampaikan setelah mencoba rokok mentol, para remaja kemudian sering beralih ke cerutu dengan rasa seperti banana smash, ceri dan cokelat. Myers, menyampaikan bahwa dalam survei di 2020 menunjukkan bahwa bahwa cerutu adalah produk tembakau terpopuler kalangan siswa SMA kulit hitam dan produk tembakau kedua paling populer, setelah rokok elektrik.

2. Larangan rokok mentol

FDA pada 2018 mengusulkan larangan rokok mentol, tapi tidak menindaklanjuti . Sumber:unsplash.com/Obby Rh
FDA pada 2018 mengusulkan larangan rokok mentol, tapi tidak menindaklanjuti . Sumber:unsplash.com/Obby Rh

Melansir dari VOA News, rokok rasa mentol yang memudakan orang untuk merokok dan mempersulit mereka untuk berhenti, dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa rokok mentol menyebabkan tambahan 10,1 juta orang menjadi perokok antara tahun 1980 dan 2018.

Kongres AS pada 2009 telah melarang rokok beraroma, tapi undang-undang tersebut mengecualikan rokok mentol. Sebaliknya, meminta pemerintah untuk mempelajari dampak mentol pada kesehatan masyarakat.

Dalam tinjauan FDA pada 2013 menetapkan bahwa rokok mentol menimbulkan risiko kesehatan masyarakat di atas yang terlihat pada rokok non-mentol. Kelompok kesehatan masyarakat mengajukan petisi kepada FDA untuk melarang rokok mentol,  FDA kemudian mengusulkan larangan pada tahun 2018, tapi belum menindaklanjuti.

Kelompok-kelompok yang menentang rokok pada tahun 2020 menggugat FDA. Kamis adalah tenggat waktu yang diperintahkan pengadilan bagi FDA untuk menanggapi petisi.

3. Penolakan larangan

Larangan diangap dapat memperburuk hubungan warga kulit hitam dengan para penegak hukum. Sumber:unsplash.com/Immo Wegmann
Larangan diangap dapat memperburuk hubungan warga kulit hitam dengan para penegak hukum. Sumber:unsplash.com/Immo Wegmann

Melansir dari NBC News, keputusan pada FDA pada hari Kamis disambut dengan senang oleh Meredith Berkman, salah satu pendiri Parents Against Vaping E-cigarettes, tapi dia menyampaikan masih banyak hal yang harus dilakukan.

"Tidak ada rahasia bahwa kami memiliki epidemi vaping remaja. Menghapus mentol segera dari pasaran dalam rokok elektrik akan mencegah inisiasi remaja lebih lanjut."

Asosiasi Penerbit Surat Kabar Nasional, yang mewakili lebih dari 200 surat kabar komunitas milik Afrika-Amerika dari AS, menyampaikan bahwa ada beberapa penolakan terhadap tersebut kebijakan tersebut. Asosiasi itu telah menerima dana dari industri tembakau, mengatakan larangan semacam itu akan semakin memperburuk ketegangan antara komunitas kulit hitam dan penegak hukum.

"Interaksi sehari-hari antara polisi dan orang-orang kulit berwarna menunjukkan bahwa larangan mentol akan memberi polisi alasan untuk mendekati seorang perokok untuk mencari tahu di mana rokok dibeli untuk sampai ke penjual tembakau palsu," tulis kelompok itu secara daring.

Namun, komisaris FDA, Zeller dalam konferensinya menyampaikan bahwa aturan FDA yang melarang produk tembakau mentol hanya akan berlaku untuk produsen, distributor, grosir, importir dan pengecer, bukan kepada individu yang memiliki.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ifan Wijaya
EditorIfan Wijaya
Follow Us

Latest in News

See More

Ledakan Truk Tangki Gas di Meksiko, 3 Orang Tewas dan 70 Terluka

12 Sep 2025, 00:45 WIBNews