AS Beri Sanksi Direktur Pengadaan Senjata Tentara Sudan

- Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi kepada Mirghani Idris Suleiman, yang membantu SAF mendapatkan senjata.
- Suleiman adalah direktur DIS yang bertanggung jawab atas pengadaan senjata dan telah mendapat sanksi sebelumnya.
- Tentara Sudan menggunakan pesawat nirawak dari Iran dan kesepakatan pelabuhan untuk memperoleh senjata dari Rusia.
Jakarta, IDN Times - Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) menjatuhi sanksi kepada Mirghani Idris Suleiman, yang membantu Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) mendapatkan senjata pada Kamis (24/10/2024). SAF sedang berperang dengan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF).
Suleiman adalah direktur Sistem Industri Pertahanan (DIS), yang bertanggung jawab atas pengadaan dan produksi senjata. DIS telah mendapat sanksi dari Departemen Keuangan pada tahun lalu.
1. AS berupaya menghambat pihak yang bertikai mendapatkan senjata

Bradley T Smith, penjabat Wakil Menteri Keuangan AS untuk Terorisme dan Intelijen Keuangan, mengatakan sanksi untuk menunjukkan peran penting dari individu-individu penting seperti Suleiman dalam pengadaan senjata, mengabadikan kekerasan, dan memperpanjang pertempuran di Sudan.
"AS berkomitmen untuk mengganggu kemampuan kedua belah pihak dalam konflik ini untuk mendapatkan senjata dan pembiayaan eksternal yang merusak kemungkinan penyelesaian secara damai," katanya, dikutip dari UPI.
Departemen Keuangan mengatakan Idris merupakan pusat transaksi senjata yang telah memicu kebrutalan dan skala perang.
2. Dampak perang Sudan

Tentara Sudan telah menggunakan pesawat nirawak dari Iran dan memiliki kesepakatan pelabuhan untuk memperoleh senjata dari Rusia, menurut Departemen Keuangan. Senjata dan dukungan diplomatik dari Iran dan Rusia membuat SAF semakin berani dan mengurangi minat mereka dalam meredakan konflik.
Konflik di Sudan, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, telah menyebabkan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Perang saudara ini menyebabkan lebih dari 10 juta orang mengungsi dan sebagian orang mengalami kelaparan parah. Bukan hanya itu, perang ini juga menarik kekuatan asing yang selama ini memberikan dukungan material kepada kedua belah pihak, dilansir dari Reuters.
3. AS telah mensanksi pihak yang membantu RSF mendapatkan senjata
Awal bulan ini, Departemen Keuangan menjatuhkan sanksi kepada Algoney Hamdan Dagalo Musa, direktur pengadaan milisi untuk RSF, dan adik dari Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo, pemimpin RSF. Dia dikenai sanksi karena mempersenjatai RSF dan juga secara langsung berkontribusi terhadap pengepungan El Fasher di Darfur Utara yang membahayakan ratusan ribu nyawa.
RSF saat ini telah menguasai sebagian besar wilayah Sudan dalam konflik dengan tentara.