Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS Tangkap 4 Warga Meksiko Terlibat Kematian 53 Migran di dalam Truk

Bendera Amerika Serikat. (Unsplash.com/Cristina Glebova)

Jakarta, IDN Times - Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS), pada Selasa (27/6/2023), mengumumkan penangkapan empat warga Meksiko yang dituduh terlibat dalam kematian 53 migran di Texas, yang diselundupkan dengan truk pada 27 Juni 2022.

Kematian itu disebut sebagai tragedi paling mematikan yang merenggut nyawa para migran yang diselundupkan melalui perbatasan dari Meksiko. Korban tewas adalah 27 orang dari Meksiko, 14 dari Honduras, tujuh dari Guatemala, dan dua dari El Salvador.

Terkait kematian tersebut, pihak berwenang tahun lalu telah menangkap dan mendakwa empat tersangka lainnya, termasuk Homero Zamorano Jr, pengemudi yang ditemukan bersembunyi di semak-semak dekat truk yang ditinggalkan.

1. Para terdakwa dituduh mengetahui bahwa AC truk rusak

Ilustrasi truk. (Unsplash.com/Shay)

Dilansir Reuters, empat orang itu ditangkap pada Senin di Houston, San Antonio dan Marshall, Texas, dan mereka diidentifikasi sebagai Riley Covarrubias-Ponce, Felipe Orduna-Torres, Luis Alberto Rivera-Leal, dan Armando Gonzales-Ortega. Mereka dituduh mengoperasikan jaringan penyelundupan orang-orang dari Guatemala, Honduras, dan Meksiko ke AS.

Jaksa mengatakan bahwa keempat pria itu berbagi rute, pemandu, rumah simpanan, dan kendaraan. Mereka menyimpan beberapa traktor dan trailer mereka di tempat parkir pribadi di San Antonio.

Para tersangka dituduh mengetahui bahwa AC di dalam truk trailer itu mengalami kerusakan, sehingga tidak dapat mengembuskan udara kepada para migran yang berada di dalam.

Ketika para tersangka membuka pintu setelah perjalanan selama tiga jam, mereka menemukan 48 migran telah tewas, termasuk wanita hamil. Adapun 16 migran yang masih hidup dibawa ke rumah sakit, tapi lima di antaranya meninggal. Delapan korban tewas merupakan anak-anak.

Dewan juri telah mendakwa keempat pria itu pada 7 Juni atas sejumlah tuduhan transportasi ilegal. Tuduhan itu dapat mengakibatkan hukuman penjara seumur hidup jika mereka terbukti bersalah.

"Tuduhan dalam surat dakwaan itu mengerikan. Lusinan pria, wanita, dan anak-anak yang putus asa dan rentan menaruh kepercayaan mereka pada penyelundup yang meninggalkan mereka di trailer terkunci untuk binasa di musim panas Texas selatan yang tanpa ampun," kata Jaime Esparza, pengacara AS untuk Western Distrik Texas.

2. Migran membayar ratusan juta kepada penyelundup

Dolar AS. (Unsplash.com/engin akyurt)

Dilansir Associated Press, untuk diselundupkan ke AS para migran harus membayar para penyelundup masing-masing hingga 15 ribu dolar AS (Rp224,7 juta). 

Dalam operasi penyelundupan, para migran diberi kata sandi untuk diberikan di berbagai pos pemeriksaan, yang menunjukkan bahwa mereka telah membayar "pelanggan" penyelundup.

Peran para terdakwa yang baru ditangkap adalah bertukar nama migran yang akan diselundupkan ke dalam truk. Orduna-Torres memberikan alamat di Laredo tempat mereka akan dijemput, dan Gonzalez-Ortega menemui mereka di sana. Keempatnya kemudian saling mengoordinasikan perjalanan dan bertukar pesan tentang kemajuan perjalanan ke San Antonio.

"Penyelundup manusia memangsa harapan para migran untuk kehidupan yang lebih baik, tetapi satu-satunya prioritas mereka adalah keuntungan. Tragisnya, 53 orang yang telah dimuat ke dalam trailer traktor di Texas dan mengalami kekejaman yang tak terbayangkan selama berjam-jam kehilangan nyawa mereka karena skema tak berperasaan ini," kata Jaksa Agung Merrick Garland.

3. Keterangan korban selamat

Salah satu korban selamat berusia 20 tahun mengatakan bahwa penyelundup telah menutupi lantai trailer dengan apa yang dia yakini sebagai bubuk kaldu ayam, yang tampaknya digunakan untuk mengelabui anjing di pos pemeriksaan.

Adan Lara Vega, korban selamat lainnya, mengatakan truk itu sudah panas ketika mereka meninggalkan Laredo dan para migran yang terperangkap segera mulai menangis dan meminta air. Beberapa bergantian bernapas melalui satu lubang di dinding, sementara yang lain menggedor dinding dan berteriak untuk menarik perhatian pengemudi.

Seorang ahli iklim dan kesehatan yang telah mempelajari kematian anak di dalam mobil mengatakan kemungkinan memakan waktu satu jam atau kurang untuk suhu naik ke 51 derajat Celcius atau lebih panas di dalam trailer. Pada hari itu suhu mencapai 39,4 derajat Celcius.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us