Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Australia Batalkan Hukuman Ibu yang Sudah Dipenjara 20 Tahun

bendera Australia (pexels.com/Hugo Heimendinger)

Jakarta, IDN Times - Mahkamah Agung New South Wales, Australia membatalkan hukuman perempuan yang dipidana atas pembunuhan empat anaknya. Pengadilan memutuskan bukti yang sempat digunakan untuk memenjarakan Kathleen Folbigg tidak dapat diandalkan.

Perempuan berusia 56 tahun itu telah diampuni dan dibebaskan oleh pemerintah negara bagian pada Juni, setelah 20 tahun mendekam di penjara.

Kabar terbaru ini disambut baik oleh Folbigg. Namun, ia mengatakan bahwa pengadilan telah mengabaikan bukti yang menunjukkan dirinya tidak bersalah selama beberapa dekade.

“Sistem lebih memilih untuk menyalahkan saya daripada menerima bahwa kadang-kadang anak-anak bisa dan memang meninggal secara tiba-tiba dan tidak terduga serta memilukan,” katanya di luar pengadilan pada Kamis (14/12/2023).

1. Jaksa tuduh Folbigg bekap empat bayinya hingga tewas

Pada 2003, Folbigg dijatuhi hukuman 40 tahun penjara karena dituduh membunuh keempat bayinya, Sarah, Patrick, Laura, dan Caleb antara 1989 sampai 1999. Hukumannya kemudian diturunkan menjadi 30 tahun di tingkat banding,

Jaksa di persidangan menuduh Folbigg telah membekap anak-anaknya, namun perempuan itu bersikukuh bahwa dia tidak bersalah dan mengatakan bayi-bayinya meninggal secara mendadak karena sebab alamiah. Ia juga kalah dalam serangkaian tuntutan hukum untuk membatalkan hukumannya.

Kasus ini sebagian besar mengandalkan bukti tidak langsung, di antaranya dengan menggunakan buku harian Folbigg untuk menggambarkannya sebagai ibu yang tidak stabil dan mudah marah. Buku itu sendiri tidak pernah diperiksa oleh psikolog atau psikiater, dilansir BBC.

2. Penelitian ilmiah buktikan Folbigg tak bersalah

Pada 2022, penyelidikan kedua yang dipimpin oleh mantan ketua hakim menemukan bukti baru yang menunjukkan, dua anak tersebut memiliki mutasi genetik yang mungkin menyebabkan kematian mereka.

Ketua Hakim Andrew Bell mengatakan, bukti baru yang substansial dan ekstensif itulah yang menyebabkan Folbigg dibebaskan dari semua tuduhan pada Kamis.

“Saya bersyukur ilmu pengetahuan dan genetika terkini telah memberi saya jawaban mengenai bagaimana anak-anak saya meninggal,” kata Folbigg.

“Namun, bahkan pada 1999, kami memiliki jawaban hukum untuk membuktikan saya tidak bersalah. (Jaksa) mengambil kata-kata saya di luar konteks dan mengubahnya melawan saya. Saya berharap tidak ada orang lain yang harus menderita seperti yang saya derita," ujar Folbigg.

3. Kuasa hukum Folbigg akan menuntut kompensasi

Pengacara Folbigg, Rhanee Rego, mengatakan tim hukumnya sedang mempersiapkan tuntutan kompensasi besar atas kesalahan pemenjaraannya.

“Saya belum siap menyebutkan angkanya, tapi jumlahnya akan lebih besar dari pembayaran substansial yang telah dilakukan sebelumnya,” katanya.

Kasus ini telah menarik perhatian global dan menimbulkan tuduhan bahwa sistem hukum Australia lambat merespons ilmu pengetahuan.

“Meskipun ada bukti ilmiah baru (2019) prinsip-prinsip ilmiah dasar tidak dipatuhi sejak uji coba dilakukan. Jangan salah, tanpa reformasi hukum, ketidakadilan seperti ini akan terus berlanjut," kata Anna-Maria Arabia, kepala eksekutif Akademi Sains Australia, dikutip Reuters.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah
EditorFatimah
Follow Us