Bandit di Nigeria Serang Fasilitas Militer, 11 Tentara Tewas

Jakarta, IDN Times - Pada Senin (4/4/22) malam, sekelompok bandit bersenjata menyerbu fasilitas militer Nigeria yang berada di negara bagian Kaduna. Para bandit terlibat pertempuran selama beberapa jam dan menewaskan puluhan tentara.
Serangan yang menyasar pangkalan militer di daerah Birnin-Gwari itu juga menyebabkan puluhan tentara terluka dan kendaraan patroli hancur terbakar karena adu tembak.
Dalam beberapa tahun terakhir, Nigeria tidak hanya sibuk berurusan dengan kelompok militan Boko Haram. Mereka juga sibuk mengatasi serangan kelompok bandit bersenjata yang kerap menculik penduduk untuk mencari uang tebusan.
Pengamat menilai serangan ke fasilitas militer sebagai indikasi bahwa para bandit ingin menguasai wilayah, sebuah gerakan yang dilakukan mirip para militan Boko Haram.
1. Bandit membawa senjata canggih untuk menyerang

Daerah Birnin-Gwari di negara bagian Kaduna, Nigeria utara, adalah salah satu pusat aktivitas bandit bersenjata. Di daerah itu, banyak orang yang terbunuh akibat ulah para bandit. Warga juga jadi sasaran penculikan dan aktivitas sosial ekonomi menjadi terganggu dalam beberapa tahun terakhir.
Serangan pada Senin malam telah dilakukan oleh kelompok bandit bersenjata dengan mengendarai sepeda motor.
Dilansir Chanels Television, para bandit dalam jumlah besar disebut membawa senjata canggih, seperti granat berpeluncur roket (RPG) dan menembaki tentara di pangkalan militer.
Beberapa saksi mengungkapkan, kelompok kriminal itu telah memantau pergerakan para tentara dan ketika beberapa dari mereka meninggalkan tempat itu, bandit melancarkan serangan.
Dengan jumlah personel yang kurang, tentara menghadapi serangan bandit yang mematikan. Sedikitnya 10 tentara Nigeria tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
2. Tidak ada laporan berapa bandit yang tewas
Sumber militer Nigeria mengatakan, adu senjata antara bandit dengan militer terjadi selama dua jam. Sejauh ini belum ada rincian berapa jumlah bandit yang ikut menyerang dan apakah ada di antara mereka yang jadi korban.
Informasi media lokal The Guardian Nigeria dan Premium Times Nigeria menyebut, jumlah korban sebenarnya mencapai 11 personel militer. Kemudian, ada 19 tentara yang dilarikan ke Rumah Sakit Umum Birnin Gwari dan Pusat Medis Angkatan Udara untuk mendapatkan perawatan.
Selain menewaskan para tentara, bandit juga disebut berhasil membawa beberapa senjata militer. Rincian tentang senjata apa yang berhasil dibawa tidak diungkap ke publik.
Militer juga mengatakan, tiga kendaraan lapis baja untuk mengangkut personel (APC) hancur dibakar oleh para pelaku. Tentara Nigeria yang kalah jumlah, disebut kewalahan menghadapi serangan tersebut.
3. Pengamat menilai bandit meniru pola para militan

Sebelum para bandit menyerang fasilitas militer dan menewaskan tentara, ada juga kabar tentang penculikan 11 orang di komunitas Angwar Maji di kota Jere, di negara bagian Kaduna. Warga mengatakan kelompok tersebut melakukan penyerangan hampir setiap hari setelah ada pengumuman pengerahan pasukan keamanan tambahan ke Kaduna.
Bandit bersenjata di Nigeria, yang kerap menculik, disebut meniru taktik militan Boko Haram. Jika Boko Haram menculik untuk membuat orang-orang bergabung dengan mereka, para bandit menculik untuk meminta uang tebusan. Aktivitas tersebut telah meresahkan masyarakat.
Serangan langsung terhadap fasilitas militer, menurut para pengamat, menandakan bahwa pemerintah harus menerapkan pendekatan baru dalam menghadapi mereka.
"Serangan terhadap fasilitas militer tidak dapat dinilai sebagai tindakan bandit belaka," kata Confidence MacHarry, analis keamanan di SBM Intelligence, dikutip dari Al Jazeera.
"Tujuan mereka adalah merebut wilayah. Karena itu, pemerintah harus mengkalibrasi ulang strategi kontra terorismenya di (kawasan) barat laut. Ia (pemerintah) juga harus meninjau keamanan fasilitas militernya di kawasan," tambah MacHarry.