Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bantuan Kemanusiaan Thailand untuk Myanmar Disebut Untungkan Junta 

ilustrasi truk logistik.(pexels.com/CARLOSCRUZ ARTEGRAFIA)

Jakarta, IDN Times- Thailand mengirimkan paket bantuan kemanusiaan gelombang pertama ke Myanmar pada Senin (25/3/2024). Para pejabat berharap bantuan tersebut akan menjadi upaya berkelanjutan guna meringankan penderitaan jutaan orang yang mengungsi akibat pertempuran.

Para kritikus menuduh bantuan tersebut hanya akan meguntungkan orang-orang di bawah kendali junta Myanmar. Sementara, para pengungsi di wilayah yang diperebutkan tidak dapat mengakses bantuan.

Konflik Myanmar dimulai sejak junta mengulinggkan pemerintahan terpilih, Aung San Suu Kyi, pada Februari 2021. Junta juga menekan protes tanpa kekerasan yang meluas dalam upaya mengembalikan pemerintahan demokratis.

Saat ini, Myanmar mengalami konflik di seluruh negeri, yang menyebabkan jutaan orang mengungsi dan berdampak buruk pada perekonomian.

1. Thailand kirim 10 truk berisi bantuan kemanusiaan

Dilansir Firstpost, Thailand mengirim 10 truk melintasi perbatasan dari utara provinsi Tak dengan membawa sekitar 4 ribu paket bantuan ke tiga kota di Negara Bagian Kayin. Bantuan tersebut akan didistribusikan kepada sekitar 20 ribu pengungsi.

Paket senilai sekitar 5 juta bath (Rp2,17 miliar), sebagian besar berupa makanan, minuman instan dan kebutuhan pokok lainnya termasuk perlengkapan mandi. Insiatif yang disebut koridor kemanusiaan itu dilaksanakan oleh Palang Merah Thailand yang didanai oleh Kementerian Luar Negeri Thailand dan dukungan logistik dari tentara. 

“Koridor tersebut menempatkan bantuan kemanusiaan ke tangan junta karena bantuan tersebut diserahkan ke tangan Palang Merah Myanmar yang dikuasai junta,” kata pakar hak asasi manusia independen Perseikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Myanmar, Tom Andrews pekan lalu.

“Jadi kita tahu bahwa junta mengambil sumber daya ini, termasuk sumber daya kemanusiaan, dan mempersenjatainya, menggunakannya untuk keuntungan strategis militer mereka sendiri. Faktanya adalah alasan mengapa bantuan kemanusiaan sangat dibutuhkan justru karena junta,” kata Andrews, dikutip Associated Press.

2. Sebanyak 18,6 juta orang Myanmar memerlukan bantuan kemanusiaan

Dilansir Business-Standard, PBB memperkirakan lebih dari 2,8 juta orang di Myanmar mengungsi. Sebagian besar akibat dari pertempuran perebutan kekuasaan dengan junta. 

PBB juga menjelaskan, 18,6 juta orang termasuk 6 juta anak-anak memerlukan bantuan kemanusiaan. Chief Operating Officer Program Pangan Dunia PBB, Carl Skau, mengatakan bahwa satu dari empat pengungsi menghadapi resiko kerawanan pangan akut.

Menurut Andrews, daerah yang paling membutuhkan bantuan adalah daerah konflik di mana junta tidak memiliki pengaruh atau kendali apa pun. 

3. Pendistribusian bantuan akan dipantau

Para pejabat Thailand mengatakan, proses pendistribusian akan dipantau oleh Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusiaan ASEAN dalam Penanggulangan Bencana guna memastikan bantuan tersebut menjangkau masyarakat secara adil dan setara.

“Saya ingin menekankan bahwa ini benar-benar bantuan kemanusiaan dan tidak ada kaitannya dengan politik atau konflik di Myanmar. Saya rasa, saat ini masyarakat harus memikirkan kepentingan rakyat Myanmar sebagai prioritas,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Thailand, Sihasak Phuangketkeow.

“Tentu saja, jika inisiatif hari ini dilaksanakan dengan lancar dan memenuhi tujuan yang kami tetapkan, Thailand sebagai negara tetangga akan melihat bagaimana kami dapat memperluas bantuan ke wilayah lain,” sambung dia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
NUR M AGUS SALIM
EditorNUR M AGUS SALIM
Follow Us