Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Belarus Bebaskan 14 Tahanan, Termasuk 2 Warga Negara Jepang

Ilustrasi borgol. (pexels.com/Ron Lach)

Jakarta, IDN Times - Belarus telah membebaskan 14 orang dari tahanan, termasuk dua warga negara Jepang. Pengumuman ini dirilis menyusul pertemuan antara Presiden Belarus Alexander Lukashenko dan utusan khusus Amerika Serikat (AS) untuk Ukraina, Keith Kellogg, pada 21 Juni 2025 di Minsk.

Pihak berwenang Belarus menyatakan bahwa pembebasan itu dilakukan atas permintaan Presiden AS Donald Trump dengan alasan kemanusiaan.

"Dua warga negara Jepang telah dibebaskan dan dalam keadaan sehat," kata sumber pemerintah Jepang pada Minggu (22/6/2025), dikutip dari Kyodo News.

Sumber menambahkan, kedua warga Jepang tersebut dibebaskan pada Jumat dan tiba di Lithuania.

1. Belarus tangkap 2 warga Jepang karena tuduhan spionase

Dilansir Nippon, salah satu warga negara Jepang tersebut diyakini adalah Masatoshi Nakanishi. Ia tinggal di Gomel dan mengajar bahasa Jepang di universitas nasional di sana.

Nakanishi ditahan pada Juli tahun lalu karena diduga mengambil foto rel kereta api. Pada Maret, pengadilan setempat menjatuhkan hukuman tujuh tahun penjara karena melakukan spionase. Sementara, warga Jepang lainnya ditahan pada Desember 2024 karena diduga memotret jalan layang di jalan utama.

Untuk diketahui, Gomel merupakan wilayah yang berbatasan dengan Ukraina dan Rusia, yang hanya terletak sekitar 200 kilometer dari ibu kota Kiev. Di sisi lain, Belarus berada di bawah pengaruh kuat Presiden Rusia Vladimir Putin.

Kedutaan Besar Jepang di Belarus menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pemerintah AS. Pihaknya mendesak Belarus agar membebaskan satu warga negara Jepang lagi yang masih ditahan sesegera mungkin, dikutip dari NHK News.

2. Berikut daftar warga negara yang dibebaskan oleh Belarus

Kelompok tahanan yang dibebaskan juga termasuk tokoh oposisi terkemuka Belarus, yakni Siarhei Tsikhanouski. Pada 2020, ia ditangkap saat memulai kampanye untuk menentang langkah Lukashenko yang saat itu mencalonkan diri dalam pemilihan presiden untuk masa jabatan keenam.

Selain itu, mereka yang dibebaskan adalah 3 warga negara Polandia, 2 warga negara Latvia, 1 warga negara Estonia, 1 warga negara Swedia, dan 1 warga negara AS.

Dalam pernyataannya di X, Menteri Luar Negeri Lithuania mengatakan 14 tahanan politik dibebaskan dan menerima perawatan di Lithuania.

3. Ribuan orang ditangkap di Belarus karena menentang pemerintahan Lukashenko

Presiden Belarus Alexander Lukashenko. (x.com/BelarusMFA)

BBC melaporkan, pembebasan para tahanan tidak berarti berakhirnya penindasan politik di Belarus. Ratusan orang lainnya masih mendekam di balik jeruji besi hanya karena menentang pemerintahan Lukashenko. Tahanan lain telah diampuni dan dibebaskan dalam beberapa bulan terakhir, namun tindakan keras belum berhenti.

Menurut kelompok hak asasi manusia Viasna, puluhan ribu orang telah ditangkap di negara tersebut dalam lima tahun terakhir karena alasan politik.

Ratusan ribu warga Belarus diperkirakan telah meninggalkan negara mereka sejak tindakan keras brutal terhadap protes oposisi yang meluas pada 2020.

Selama bertahun-tahun, pemimpin Belarus telah diisolasi oleh politisi Barat. Terpilihnya kembali Lukashenko pada 2020 atau tahun ini, tidak pernah diakui secara resmi dan Belarus dikenai sanksi Barat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us