Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Belarus: Tentara Asing Akan Picu Ekskalasi Konflik di Ukraina

Presiden Belarus, Alexander Lukashenko saat berkunjung ke Teheran, Minggu (12/3/2023). (twitter.com/Iran_GOV)

Jakarta, IDN Times - Presiden Belarus Alexander Lukashenko, pada Rabu (23/10/2024), mengungkapkan bahwa kedatangan tentara Korea Utara (Korut) di Ukraina akan memicu ekskalasi perang. Namun, ia menyebut bahwa informasi tersebut belum dapat dipastikan kebenarannya. 

Belarus selama ini disebut ikut membantu Rusia melancarkan serangan pada awal invasi ke Ukraina. Lukashenko sudah mengizinkan teritori negaranya digunakan tentara Rusia untuk melancarkan serangan ke bagian utara Ukraina, terutama ibu kota Kiev. 

1. Sebut Putin tidak pernah mengajak negara lain ikut berperang di Ukraina

Presiden Belarus, Alexander Lukashenko saat bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. (president.gov.by)

Lukashenko mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin tidak pernah mengajak negara lain untuk ikut berperang di Ukraina. 

"Kabar tersebut adalah sampah. Saya tahu betul karakter Putin. Ia tidak akan mempersuasi negara lain masuk menjadi bagian dari tentara Rusia dan ikut dalam operasi militer khusus di Ukraina. Jika ini dapat dikonfirmasi kebenarannya, maka ekskalasi konflik akan terjadi di Ukraina," terangnya, dikutip BBC

Presiden Belarus itu mengatakan, siapapun negara yang ikut terlibat dalam perang Rusia-Ukraina, termasuk Belarus, akan berbuntut pada ekskalasi konflik di Ukraina. 

Ia mengungkapkan, mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Sergei Shoigu dan Menhan Rusia saat ini, Andrei Belousov tidak pernah mengajaknya ikut berperang. Bahkan, keduanya tidak pernah mengungkapkan pertanyaan soal itu. 

2. Lukashenko khawatir masuknya tentara NATO di Ukraina

default-image.png
Default Image IDN

Lukashenko tidak percaya soal informasi kedatangan tentara Korut di Rusia untuk berperang di Ukraina. Ia mengklaim kabar ini akan dijadikan alasan oleh Barat untuk mengirimkan tentara NATO ke Ukraina. 

"Pasukan swasta dari negara-negara NATO ikut berperang di Ukraina dalam waktu yang lama. Mereka secara praktiknya sudah dibiayai oleh pemerintah. Kami yakin bahwa ada pasukan dari Prancis di sana. Kami juga tahu bahwa perwakilan dari Polandia juga hadir di sana. Tidak ada yang tahu dan tidak ada yang menghitung berapada tentara swasta di Ukraina," ujar Lukashenko, dilansir Belta.

Dia juga mengaku tahu betul kondisi di garis depan perang Rusia-Ukraina dan situasi terkini di Kursk Oblast. Ia tidak melihat adanya tentara Korut yang diterjunkan ke area tersebut. 

Lukashenko tidak mengkhawatirkan mengenai kedatangan tentara Korut, tapi mengkhawatirkan soal Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang ingin menerjunkan tentara Prancis dan Polandia di negaranya. 

3. Belarus akan selenggarakan pilpres pada 26 Januari 2025

ilustrasi bendera Belarus (unsplash.com/aboodi_vm)

Pada hari yang sama, Komisi Pemilihan Pusat Belarus mengumumkan penyelenggaraan pilpres di negaranya pada 26 Januari 2025. Sementara, Lukashenko yang sudah menjabat sebagai presiden sejak 1994 juga akan kembali mencalonkan diri pada pilpres tahun depan.

Pemimpin oposisi Belarus, Sviatlana Tsikhanouskaya, menyebut pilpres mendatang tidak akan dijalankan dengan proses yang adil karena tidak ada penantang serius Lukashenko. Ia mengklaim pemilu tersebut akan dilangsungkan dengan tekanan dan penuh ancaman. 

Melansir dari RFE/RL, Duta Besar Rusia di Minsk, Boris Gryzlov, mengungkapkan bahwa Moskow akan memberikan bantuan kepada Belarus untuk membantu mengamankan pilpres 2025 jika memang dibutuhkan.

"Kami tidak meragukan aparat penegak hukum dan pasukan khusus Belarus, tapi kami akan memberikan bantuan keamanan pilpres jika memang dibutuhkan. Kami bersedia membantu jika sekutu terdekat kami memintanya," katanya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us