Bulgaria Larang Propaganda LGBTQ di Sekolah

- Parlemen Bulgaria menyetujui UU larangan propaganda LGBTQ+ di sekolah
- 154 dari 240 anggota parlemen menyetujui pengesahan menjadi hukum
- Aktivis LGBTQ+ mengadakan demonstrasi menolak pengesahan UU anti-LGBT tersebut
Jakarta, IDN Times - Parlemen Bulgaria, pada Rabu (7/8/2024), resmi menyetujui Undang-Undang (UU) larangan peredaran propaganda LGBTQ+ di sekolah. UU ini awalnya dipromosikan oleh partai pro-Rusia, Revival yang kemudian mendapat persetujuan dari partai pro-Barat di Bulgaria.
Bulgaria termasuk salah satu negara Eropa Timur yang menghadapi perpecahan di tengah konflik Rusia-Ukraina. Meski sudah bergabung dengan Uni Eropa (UE), tapi masih banyak simpatisan Rusia di negara tersebut.
1. Larangan ajakan dan propaganda LGBTQ+ bagi anak-anak
Dalam rapat parlemen yang membahas mengenai amandemen UU propaganda orientasi seksual non-tradisional, sebanyak 154 dari 240 anggota parlemen menyetujui pengesahan menjadi hukum. Bahkan, hanya 20 anggota parlemen yang menolak dan 10 yang tidak memilih.
Dikutip RFE/RL, UU tersebut melarang adanya propaganda, promosi, atau ajakan dalam segala bentuk baik langsung maupun tidak langsung di dalam sistem pendidikan mengenai ide dan pandangan orientasi seksual non-tradisional atau identitas gender selain secara biologis.
Selain itu, anggota parlemen juga menyetujui soal orientasi seksual non-tradisional yang dipandang berbeda dari yang umumnya diterima di masyarakat. Serta membangun pandangan hukum soal tradisi Bulgaria yang didasarkan pada emosi, romatik, seksual, dan atraksi seksual antara lawan jenis.
2. Warga Bulgaria protes soal persetujuan UU anti-LGBTQ+
Menyusul persetujuan terhadap UU ini, sejumlah aktivis LGBTQ+ di Bulgaria mengadakan demonstrasi di ibu kota Sofia. Demonstrasi ini dipusatkan di Lapangan Nezvisimost untuk menolak pengesahan UU anti-LGBT tersebut.
Kami tidak membutuhkan propaganda nilai-nilai tradisional Kristiani. Kami butuh berbicara soal pengalaman, masalah, dan ketakutan soal keamanan dan pemahaman di lingkungan sekolah. Kami ingin sekolah berjuang melawan bullying terhadap anak yang dianggap LGBT," tegasnya, dilansir The Sofia Globe.
"Kami punya hak untuk mengetahui dan mengakses informasi soal topik seksual, identitas gender, kesehatan seksual. Hukum ini akan membuka kunci terhadap kekerasan kepada komunitas LGBTQ+ di Bulgaria. Ini adalah hukum soal kebencian," tambahnya.
3. Bulgaria sudah adakan pawai LGBTQ+ setiap tahunnya
Pada Juni lalu, Bulgaria mengadakan acara pawai LGBTQ+ yang dinamai Sofia Prode 2024 yang ke-17. Acara tahunan itu diselenggarakan untuk pertama kalinya di Lapangan Alexander Battenberg di pusat kota Sofia.
Komite Organisasi Sofia Pride, Simeon Vassilev mengatakan bahwa perayaan Sofia Pride 2024 diselenggarakan dengan konser dan perkumpulan besar dari komunitas LGBTQ+ di Bulgaria.
"Kami berharap lokasi baru ini akan membuat semua mendengar jelas keinginan kami dalam perayaan Pride, terutama mengenai regulasi terhadap komunitas ribuan keluarga sesama jenis di Bulgaria," ungkapnya.