Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bulgaria: Rusia Dalangi Teror Bom yang Ancam 102 Sekolah

ilustrasi bendera Bulgaria (pexels.com/@radomir-ruskov)

Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri Bulgaria Ivan Demerdzhiev, pada Selasa (28/3/2023), mengungkapkan bahwa ada dugaan Rusia di balik teror bom sekolah di seluruh negeri. Ia pun menyebut bahwa jumlah sekolah yang terdampak teror via email ini mencapai 102 sekolah. 

Sehari sebelumnya, teror bom lewat email sudah melanda puluhan sekolah di Sofia, Burgas, dan Varna. Akibatnya, sekolah terpaksa memulangkan para siswanya dan kegiatan belajar mengajar tatap muka akan ditiadakan untuk sementara waktu. 

1. Rusia disebut berupaya ganggu pemilu di Bulgaria

Demerdzhiev menduga bahwa Rusia berupaya mengganggu pemungutan suara pemilu pada April nanti. Pasalnya, tempat pemungutan suara nanti akan diadakan di sekolah-sekolah. 

"Apa yang terjadi kepada kita sudah terjadi di sejumlah negara Eropa dalam beberapa bulan terakhir. Kami masih menginvestigasi kemungkinan ini termasuk dalam serangan hybrid yang berasal dari Rusia," papar Demerdzhiev, dilansir RFE/RL.

Ia pun menjawah bahwa jika teror bom terus berlanjut sampai hari pelaksanaan pemilu parlemen pada 2 April, maka tindakan baru akan diberikan ketika dalam proses pemilu benar-benar terancam. 

Demerdzhiev juga mengungkapkan bahwa rencana otoritas akan diulas kembali melalui prosedur penilaian keseriusan ancaman sebelum melakukan evakuasi di institusi publik. 

2. Investigasi kepada pelaku terorisme sudah dibuka

Kantor Kejaksaan Sofia sudah membuka investigasi kepada terduga pelaku terorisme di Bulgaria. Kejaksaan sudah bekerja sama dengan seluruh otoritas yang kompeten untuk mendapatkan bukti.

Kejaksaan sudah membuka pra-persidangan untuk kejahatan melawan Republik Bulgaria atas tuduhan terorisme. Meskipun bukti hanya menunjukkan bahwa ini adalah informasi palsu, tapi tetap dimasukkan dalam pasal karena sudah merusak ketentraman umum, dilansir BTA.

Aksi terorisme di Bulgaria akan mendapatkan hukuman maksimum 15-30 tahun penjara. Bahkan, terdapat hukuman seumur hidup atau hukuman seumur hidup tanpa adanya pengampunan. 

3. Bulgaria meminta bantuan ke AS dan Uni Eropa

Demerdzhiev mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) sudah membantu Bulgaria mengungkap sumber utama ancaman ini. Pasalnya, email tersebut dikirim dari wilayah yang terdaftar di AS dan Inggris. 

Sementara itu, Wakil Mendagri Bulgaria Petar Todorov mengatakan, dalam dua hari ini kelompok kerja akan dibentuk dan prosedur di seluruh negeri bahwa akan meregulasi ketat aksi dalam menanggani situasi ini, dikutip Novinite.

Ia pun bersikukuh bahwa tidak ada ancaman pemilu dalam segala kasus. Seluruh jajaran di Kementerian Dalam Negeri sedang bekerja dalam mencegah sedikitnya 400 operasi khusus dan penggagalan sinyal dalam pemilu. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us