Capres Cedera, Madagaskar Tunda Pelaksanaan Pilpres

Jakarta, IDN Times - Pengadilan Tinggi Konstitusional Madagaskar (HCC), pada Kamis (12/10/2023), mengumumkan penundaan pemilihan presiden yang sedianya dilakukan pada 9 November 2023. Keputusan ini berkaitan dengan adanya calon presiden yang mengalami luka-luka usai menggelar kampanye.
Sejauh ini, sudah ada dua kandidat presiden yang mengalami cedera karena digrebek aparat kepolisian ketika menggelar kampanye. Pasalnya, kampanyenya dianggap ilegal lantaran tidak mengantongi izin resmi dari pemerintah Madagaskar.
1. Pilpres Madagaskar ditunda selama sepekan
HCC mengatakan bahwa jadwal pelaksanaan pilpres putaran ditunda selama sepekan menjadi tanggal 16 November 2023. Sedangkan pilpres putaran keduanya akan tetap diselenggarakan pada 20 November 2023.
Dilansir Africa News, jadwal kampanye presiden Madagaskar yang sudah dimulai pada Senin (9/10/2023) akan ikut diperpanjang selama sepekan menyesuaikan dengan perubahan jadwal ini.
Keputusan ini setelah mendengar mantan Presiden Marc Ravalomanana yang masih mengalami cedera kaki kiri usai menyelenggarakan kampanye. Ia terkena gas air mata dari aparat kepolisian yang datang untuk membubarkan pendukungnya.
2. Oposisi minta penundaan pilpres usai Raobelina alami cedera
Keputusan penundaan pilpres ini sudah diajukan oleh 11 kandidat presiden oposisi sejak Senin setelah salah satu kandidat, Andry Raobelina mengalami luka di bagian mata karena terkena gas air mata dari aparat kepolisian.
Awalnya, HCC menolak permintaan tersebut dan menyebut bahwa Raobelina melakukan demonstrasi atas kemauannya sendiri. Pihak HCC pun menganggap ia sudah tahu bahwa risiko menghadiri demonstrasi adalah terkena gas air mata menyusul kemungkinan kericuhan.
Dilaporkan RFI, HCC akhirnya menyetujui penundaan pilpres menyusul tingginya tensi politik di Madagaskar menjelang penyelenggaraan pilpres bulan depan.
Sejak September, oposisi terus melayangkan kecaman kepada sikap pemerintah yang cenderung membela Rajoelina. Mereka pun telah mendesak agar Rajoelina didepak dari pencalonan karena memiliki dua kewarganegaraan.
3. Rajoelina mulai kampanye politik di Madagaskar

Pada Selasa (10/10/2023), calon presiden petahana, Andry Rajoelina mulai mengadakan kampanye politik. Padahal, ia tengah mendapat kecaman lantaran diduga tidak berstatus sebagai warga negara Madagaskar usai memperoleh kewarganegaraan Prancis sejak 2013.
"Pergi ke kotamu, areamu, pergi ke seluruh Madagaskar untuk menciptakan gelombang oranye. Tidak ada satu pun orang yang dapat mengambil kemenangan dari kami," tutur Rajoelina ketika menggelar kampanye dengan baju putih di area pinggiran Akamasoa, dikutip France24.
Belakangan ini terjadi kejanggalan di Madagaskar, setelah Presiden Senat, Herimanan Razafimahefa menolak menjabat sebagai presiden sementara. Alhasil, posisi presiden sementara diduduki oleh perdana menteri yang merupakan sekutu Rajoelina.
Keputusan itu pun mendapat persetujuan dari Pengadilan Tinggi dan menolak tuntutan pencabutan kandidasi Rajoelina dari pemimpin oposisi karena memiliki kewarganegaraan ganda.