China Kecam Tuduhan NATO Soal Ada Peran di Konflik Ukraina

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengecam tuduhan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang tanpa dasar di mana mereka menuding China secara terang-terangan mendukung industri pertahanan Rusia, dan membantu invasi Rusia di Ukraina.
“China tidak terima dengan tuduhan ini. China dan negara-negara NATO memiliki sistem dan nilai politik yang berbeda, tetapi seharusnya ini tidak menjadi alasan bagi NATO untuk memicu konfrontasi dengan China,” kata Wang, dikutip dari ANTARA, Sabtu (13/7/2024).
"Cara yang tepat adalah dengan memperkuat dialog, meningkatkan pemahaman, membangun dasar rasa saling percaya, dan menghindari kesalahan penilaian strategis,” tambah dia.
1. China minta NATO tidak ikut campur di Asia Pasifik

Selain itu, Wang juga meminta agar NATO yang beranggotakan 32 negara tersebut untuk mematuhi tugasnya dan tidak ikut campur dalam urusan Asia Pasifik atau urusan dalam negeri China.
“China bersedia menjaga kontak dengan NATO atas dasar kesetaraan dan atas dasar saling menghormati,” ucap dia.
2. NATO sebut China pendukung Rusia yang paling menentukan di Ukraina

Sementara itu, NATO dalam KTT yang digelar di Amerika Serikat (AS) kemarin, menyebut bahwa China adalah negara pendukung yang menentukan perang Rusia melawan Ukraina. Mereka juga menyatakan keprihatinannya atas nuklir China.
Komunike KTT NATO soal hubungan China dan Rusia ini disepakati oleh 32 negara. Mereka menyatakan kekhawatirannya terkait hubungan China dengan Rusia serta keberadaan Rusia dan pendukungnya di Asia.
“China telah menjadi pendukung perang melalui kemitraan tanpa batas dengan Rusia dan mendukung basis industri pertahanan Rusia skala besar,” sebut komunike itu.
3. Meneguhkan dukungan untuk Ukraina

Agenda utama dalam KTT yang digelar dua hari ini adalah dukungan NATO untuk Ukraina. Apalagi setelah Ukraina dihantam bom Rusia pada Senin kemarin, yang menewaskan setidaknya 42 orang dan melukai leih dari 140 orang lainnya.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg juga mengatakan bahwa NATO tidak boleh membiarkan Rusia menang dalam konflik Ukraina.
"Biaya terbesar dan risiko terbesar adalah jika Rusia menang di Ukraina. Kita tidak bisa membiarkan itu terjadi," kata Stoltenberg.
“Konflik Ukraina adalah "krisis keamanan terbesar dalam beberapa generasi,” ungkapnya.