Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

COVAX Tambah Pembelian Vaksin COVID-19 Jadi 2 Miliar Dosis

ilustrasi vaksin (ANTARA FOTO/AAP Image/David Mariuz via REUTERS)

Jakarta, IDN Times – Aliansi COVAX pada Jumat (18/12/2020) mengatakan mereka telah memiliki perjanjian untuk membeli hampir 2 miliar dosis vaksin COVID-19.

Itu berarti aliansi yang bertujuan untuk menyediakan akses yang adil ke vaksin COVID-19 untuk negara-negara miskin telah menggandakan pasokan mereka.

Aliansi itu akan melakukan pengiriman pertama vaksin pada awal 2021, menurut Channel News Asia.

1. Bagikan 1,3 miliar dosis vaksin pada awal 2021

ilustrasi Penyuntikan Vaksin (ANTARA FOTO/AAP Image/David Mariuz via REUTERS)

Aliansi COVAX mengatakan akan mendistribusikan 1,3 miliar dosis vaksin yang telah disetujui tahun depan ke 92 negara berpendapatan rendah dan menengah yang memenuhi syarat.

“Semua 190 negara yang telah menandatangani COVAX akan memiliki akses ke dosis itu pada paruh pertama 2021, dengan pengiriman pertama diantisipasi akan dimulai pada kuartal pertama 2021, bergantung pada persetujuan peraturan dan kesiapan negara untuk pengiriman,” demikian pernyataan aliansi.

2. Tentang aliansi COVAX

Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) di World Economic Forum 2018/Dok.GloPID-R

Aliansi COVAX merupakan sebuah inisiatif yang dipimpin oleh aliansi vaksin GAVI, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI). Tujuan utama dari dibentuknya aliansi ini untuk memastikan akses yang adil ke vaksin COVID-19 untuk negara-negara miskin.

Aliansi ini diluncurkan pada bulan April 2020 oleh WHO, Komisi Eropa, dan Prancis sebagai tanggapan atas pandemik COVID-19.

“Menyatukan pemerintah, organisasi kesehatan global, produsen, ilmuwan, sektor swasta, masyarakat sipil, dan filantropi, dengan tujuan menyediakan akses inovatif dan setara ke diagnostik, perawatan, dan vaksin COVID-19,” jelas GAVI di situs resminya.

3. Sumber pasokan vaksin tambahan

Proses pembuatan vaksin COVID-19 oleh Pfizer (Facebook.com/Pfizer)

Perjanjian baru yang diumumkan pada hari Jumat itu termasuk perjanjian pembelian di muka dengan AstraZeneca untuk 170 juta dosis vaksin, dan nota kesepahaman untuk 500 juta dosis dari Johnson & Johnson.

Richard Hatchett, kepala eksekutif CEPI, mengatakan aliansi COVAX juga sedang dalam pembicaraan dengan Pfizer dan BioNtech, yang vaksin COVID-19-nya telah mendapatkan persetujuan untuk penggunaan darurat di Amerika Serikat dan Inggris.

Selain itu, COVAX juga sedang dalam pembicaraan dengan Moderna, yang vaksinnya baru disetujui untuk penggunaan darurat di AS kemarin, katanya.

4. Tanggapan WHO

Bendera berkibar di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss (who.int)

COVAX didanai oleh sejumlah negara donor, pemberi pinjaman multilateral seperti Bank Dunia dan badan amal swasta seperti Bill & Melinda Gates Foundation.

Menanggapi kabar tambahan dosis vaksin COVID-19 untuk COVAX, Direktur jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan pengumuman itu merupakan berita yang fantastis dan tonggak penting dalam kesehatan global.

Sementara kepala eksekutif GAVI, Seth Berkley, mengatakan bahwa tujuan menyediakan distribusi vaksin COVID-19 secara global dan adil adalah hal yang baik. Namun ia mengatakan mereka masih memerlukan lebih banyak vaksin lagi.

“Kami masih membutuhkan lebih banyak dosis, dan ya, kami masih membutuhkan lebih banyak uang,” katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rehia Sebayang
Dwi Agustiar
Rehia Sebayang
EditorRehia Sebayang
Follow Us