Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Di Indonesia Dielukan, Di India Zakir Naik Terseret Kasus Terorisme

Andreas Fitri Atmoko/ANTARA FOTO

Di Indonesia, nama Zakir Naik banyak dielu-elukan. Tak hanya oleh warga Muslim yang ingin mendengarkan ceramahnya, tapi juga sejumlah tokoh penting negara. Misalnya, Zakir Naik diundang untuk bertemu Ketua MPR RI Zulkifli Hasan di gedung Nusantara III DPR/MPR RI pada Jumat (31/3). Penceramah keagamaan asal India tersebut juga dijadwalkan mengisi acara di beberapa kota.

Pada Senin malam (3/4), ia berceramah di hadapan ribuan orang di Yogyakarta. Ia juga akan berceramah di Bogor pada 8 April mendatang. Selain warga Muslim, pemerintah Bogor pun menargetkan 1.000 warga non-Muslim untuk hadir. Untuk 10 April, ia akan mengunjungi Makassar di mana panitia menyiapkan kuota 10.000 peserta.

Ironisnya, Zakir Naik justru sedang dicari oleh polisi India karena diduga terlibat terorisme.

Default Image IDN

Dikutip dari Times of India, National Investigation Agency (NIA) atau badan penanggulangan terorisme di India menyatakan bahwa ia diduga terlibat dalam penyebaran terorisme melalui berbagai ceramahnya. NIA sendiri mengeluarkan surat pemanggilan kepada pria berusia 51 tahun tersebut agar datang untuk melalui proses investigasi pada 17 April 2017.

Zakir Naik dianggap menyebarkan ujaran kebencian dan memprovokasi para pendengar ceramahnya untuk melakukan aksi-aksi teror. Organisasi non-profitnya, Islamic Research Foundation, diduga mendanai beberapa tersangka teror dan kini telah dilarang beroperasi di India.

Penceramah asal Mumbai itu sudah dua kali mangkir dari pemanggilan.

Default Image IDN

Ini bukan kali pertama NIA memanggil Zakir Naik. Sebelumnya, ia sudah kali mangkir, yakni pada 14 dan 30 Maret. Namun, seperti diketahui, Zakir Naik nampaknya lebih memilih untuk datang ke Indonesia daripada melakukan kewajibannya sebagai warga negara yang baik. Jika ia kembali mangkir pada 17 April, pemerintah India akan meminta pengadilan menerbitkan surat penangkapan.

NIA bahkan dikabarkan meminta bantuan Interpol untuk menahan Zakir Naik.

Default Image IDN

Times of India juga menyebut bahwa Zakir Naik tinggal di Arab Saudi selama sepuluh bulan belakangan ini. NIA pun telah menginvestigasi sekitar 20 orang dekat dan pegawainya mengenai bisnis, properti, serta pendanaan dari luar negeri yang diberikan kepada Zakir Naik.

Pasalnya, menurut petugas NIA, ada cukup bukti yang menunjukkan bahwa kepemilikan properti Zakir Naik mencurigakan. Ada juga bukti aliran dana yang sulit dijelaskan mengalir ke perusahaannya. Karena hal-hal tersebut, NIA bahkan dikabarkan meminta bantuan Interpol untuk menahan Zakir Naik.

 

Share
Topics
Editorial Team
Rosa Folia
EditorRosa Folia
Follow Us