Diancam Israel, Menlu Afrika Selatan Minta Perlindungan

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Afrika Selatan Naledi Pandor, mengatakan bahwa Israel berusaha mengintimidasinya. Langkah itu diduga sebagai balasan tuntutan Afrika Selatan atas genosida yang dilakukan Israel kepada warga Palestina di ICJ (International Court of Justice).
Sejak pecahnya perang Israel-Hamas, Afrika Selatan menjadi salah satu negara yang menyuarakan keras kecaman atas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dilakukan militer Israel di Gaza. Alhasil, hubungan Israel-Afrika Selatan terus memanas dalam beberapa bulan terakhir.
1. Pandor minta pengetatan perlindungan kepada keluarganya
Pandor mengutarakan bahwa intelijen Israel berusaha mengancamnya soal tuntutan di ICJ. Ia pun mengkhawatirkan keamanan keluarganya dan meminta perlindungan lebih kepada Kementerian Kepolisian.
"Saya rasa akan lebih baik apabila kami memiliki perlindungan ekstra. Namun, saya lebih mengkhawatirkan keadaan keluarga saya karena di beberapa pesan media sosial menyebutkan nama anak saya dan seterusnya," ungkapnya pada Jumat (9/2/2024), dikutip La Prensa Latina.
"Namun, lebih dari itu. Agen Israel, badan intelijen ada menunjukkan bagaimana mereka berperilaku dan mereka berusaha mengintimidasi Anda. Kami tidak akan terintimidasi. Masih ada penyebab yang masih diselidiki," sambungnya.
Pandor menekankan bahwa pemerintah Afrika Selatan akan terus melanjutkan tuntutan di ICJ sebagai bentuk tanggung jawab moral dan dukungan kepada rakyat Palestina yang selama ini mencari kedamaian.
2. Presiden Afsel akan terus mengangkat masalah Palestina di PBB
Pada Kamis (8/2/2024), Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan, negaranya akan mengangkat masalah Palestina dalam Pengadilan PBB untuk mencegah genosida dan kerusakan yang lebih besar di Jalur Gaza.
"Kami menyambut baik keputusan ICJ yang mendesak Israel harus mengambil semua keputusan di dalam pemerintahannya dalam mencegah aksi genosida selanjutnya kepada rakyat Palestina," terangnya.
"Afrika Selatan mengecam segala bentuk pembunuhan kepada warga sipil di kedua belah pihak dan mengajak semua pihak yang terlibat dalam konflik untuk berkomitmen pada proses perdamaian yang didasarkan pada solusi dua negara," tambahnya.
Selama ini, Afrika Selatan merupakan pendukung utama Palestina karena memiliki sejarah yang sama. Keduanya berjuang melawan sistem apartheid yang membedakan hak berdasarkan ras tertentu.
3. Afrika Selatan akan hukum warga yang gabung IDF
Pekan lalu, Pandor juga memperingatkan kepada warganya yang ikut berperang di negara lain, termasuk bergabung dalam tentara Israel. Ia menekankan bahwa pemerintah Afrika Selatan melarang keras warganya terlibat konflik di luar negeri dan akan ada hukuman.
"Terdapat hukum yang melarang warga Afrika Selatan terlibat dalam konflik di negara lain maupun bergabung dengan tentara asing untuk menyerang warga sipil di negara lainnya," ujarnya, dikutip Palestine Chronicle.
"Saya peringatkan bahwa warga Afrika Selatan yang terbukti sengaja melibatkan dirinya dalam konflik tersebut akan mendapatkan hukuman setimpal karena sudah memang ada larangan masuk dalam pasukan bersenjata asing," sambungnya.
Pada Desember lalu, Departemen Hubungan Internasional dan Kooperasi (DIRCO) mengatakan terdapat laporan warga Yahudi Afrika Selatan atau pemegang izin tinggal permanen yang bergabung dengan IDF dalam perang di Gaza.