Diduga Korupsi, Kepala KPK dan Bank Sentral Nigeria Dicopot

Jakarta, IDN Times - Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu menangguhkan AbdulRasheedz Bawa dari jabatan kepala badan anti-korupsi, Komisi Kejahatan Ekonomi dan Keuangan (EFCC), pada Rabu (14/6/2023). Bawa diskors atas tuduhan berat terkait penyalahgunaan jabatan.
Dalam kasus Bawa, dua pejabat senior juga ditangguhkan dari jabatannya oleh Tinubu. Pemimpin Nigeria itu pada pekan lalu juga telah menangguhkan pemimpin bank sentral.
1. Penangguhan dilakukan agar penyelidikan dapat dilakukan dengan tepat
Willie Bassey, juru bicara pemerintah, mengatakan penangguhan terhadap kepala anti-korupsi tidak hanya terbatas untuk memungkinkan penyelidikan di kantornya.
“Presiden Bola Ahmed Tinubu telah menyetujui penangguhan tak terbatas dari jabatan tuan AbdulRasheed Bawa, sebagai ketua Komisi Kejahatan Ekonomi dan Keuangan (EFCC) untuk memungkinkan penyelidikan yang tepat atas perilakunya selama menjabat,” bunyi pernyataan resmi tersebut.
Juru bicara itu mengatakan, Bawa akan menyerahkan tugasnya kepada pejabat senior komisi lainnya, sambil menunggu penunjukkan ketua baru sesuai arahan presiden.
Setelah ditangguhkan dari jabatannya, Bawa diinterogasi oleh Badan keamanan dan intelijen dalam negeri Nigeria, Departemen Layanan Negara (DSS), dilansir Anadolu Agency.
2. Pernah dituduh korupsi

Dilansir DW, Bawa ditunjuk sebagai pemimpin EFCC pada 2021 untuk memimpin pemberantasan korupsi yang merajalela di Nigeria.
Nigeria berada di antara peringkat terendah dalam indeks persepsi korupsi yang diawasi secara luas oleh Transparency International.
Dalam perannya sebagai ketua komisi, Bawa pernah dituduh melakukan korupsi. Dia dengan sungguh-sungguh membantah melakukan pelanggaran dan sering menyatakan itu sebagai serangan balik dari koruptor. Pendahulunya juga dicopot atas dugaan korupsi.
3. Presiden juga menskors pemimpin bank sentral

Sebelumnya, Tinubu telah menangguhkan Gubernur Bank Sentral Nigeria Godwin Emefiele atas dugaan penyalahgunaan jabatan dan kejahatan lainnya. Emefiele saat ini masih dalam tahanan DSS sejak penangguhan dan penangkapannya.
Warga Nigeria telah mengkritik Emefiele dan Bawa, keduanya dianggap salah mengelola ekonomi negara dan tidak mampu untuk melakukan penyelidikan dugaan korupsi pejabat kuat di bawah pemerintahan mantan Presiden Muhammadu Buhari.
Tinubu, yang mulai menjabat pada tiga pekan lalu, telah menjanjikan reformasi untuk membantu perekonomian terbesar di benua Afrika itu.