Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Diusir dari Niger, AS Cari Alternatif Tampung Tentaranya

Tentara Amerika Serikat. (twitter.com/USArmy)

Jakarta, IDN Times - Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat (AS) Charles Brown, pada Selasa (19/3/2024), mengungkapkan opsi penempatan tentaranya di Afrika Barat. Pernyataan itu disampaikan setelah Niger mengharuskan seluruh tentara AS meninggalkan negaranya. 

Pada akhir pekan lalu, junta militer Niger sudah memutus perjanjian pertahanan dengan AS. Padahal, Niger merupakan tempat pangkalan Angkatan Udara terbesar AS di kawasan Afrika Barat yang berfungsi melawan kelompok teroris yang berafiliasi dengan Al-Qaeda dan ISIS. 

1. Sudah berbicara dengan beberapa negara di Afrika Barat

Brown mengaku sudah berbicara dengan beberapa negara Afrika Barat potensial untuk bekerja sama dengan AS. Ia pun menyatakan operasi melawan terorisme di Sahel terganggu imbas kudeta militer di Niger. 

"Sejak peristiwa Juli lalu (kudeta militer), kami terdampak besar terutama dalam kapabilitas bantuan dalam melawan kelompok teroris. Kami melihat di masa yang akan datang, kami akan melanjutkan operasi di kawasan Sahel dan sedang mencari opsi negara lain di Afrika Barat," terangnya, dikutip The Hill

Ia menambahkan bahwa Niger masih bimbang terkait mempertahankan tentara AS di negaranya atau tidak. Namun, ia menyatakan akan tetap mempertimbangkan opsi selain di Niger. 

"Kami akan terus membuat rencana untuk kontingensi yang lain. Kami akan terus membuat rencana dan mempersiapkan potensi bertahan atau pergi," sambungnya. 

2. AS berharap Niger meneruskan kerja sama dengannya

Pekan lalu, delegasi AS sudah berkunjung ke Niger dalam rangka mencari jalan keluar soal keberadaan tentaranya. Washington berharap Niamey bersedia mempertahankan tentara AS di negaranya untuk melawan teroris. 

Dilansir Africa News, Wakil Sekretaris Pentagon Sabrina Singh mengatakan, sudah ada dialog panjang dengan junta militer Niger soal masa depan tentaranya. Negosiasi tersebut terkait dengan potensi hubungan pertahanan Niger dengan Rusia dan Iran. 

Sejak Desember 2023, militer AS masih menempatkan 650 tentara di Niger yang terkonsentrasi di pangkalan udara Niamey. Hingga saat ini, seluruh warga AS, termasuk tentara, warga sipil dan kontraktor di Niger mencapai seribu orang. 

Sementara, pangkalan udara di Niger diketahui sangat penting dalam operasi melawan terorisme. Pangkalan itu difungsikan sebagai operasi pengawasan menggunakan pesawat dan drone

3. Niger mendekati Rusia untuk lawan kelompok teroris

Tank milik militer Rusia (facebook.com/mod.mil.rus)

Pada Januari lalu, Niger dan Rusia setuju membangun kerja sama militer untuk mempertahankan stabilitas negara Afrika Barat tersebut dari potensi serangan terorisme. 

"Kedua negara setuju memperhatikan pentingnya membangun kerja sama pertahanan Rusia-Niger. Kedua negara juga setuju mengintensifikasi aksi bersama dalam menstabilkan situasi di kawasan Sahel," ucap Wakil Menteri Pertahanan Rusia Yunus-Bek Yevkurov, dikutip Reuters

Setelah insiden kudeta militer untuk menyingkirkan Presiden Mohamed Bazoum, junta militer Niger sudah memutus kerja sama pertahanan dengan Prancis. Junta militer juga sudah menyuruh seluruh tentara Prancis angkat kaki dari negaranya. 

Selain meningkatkan kerja sama pertahanan, Niger juga ingin memperluas hubungan dengan Rusia dalam bidang pertanian dan energi. 

Sebagai informasi, Niger merupakan salah satu negara dengan cadangan uranium dan minyak bumi yang melimpah. Alhasil, negara ini menjadi tempat penting dan strategis bagi AS, Uni Eropa (UE), China, dan Rusia. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us