Drone Rusia Serang Ukraina saat Warga Kiev Masih Tidur

Jakarta, IDN Times – Ibu kota Ukraina, Kiev, telah menjadi target gelombang serangan drone militer Rusia yang kembali menyasar infrastruktur penting. Otoritas lokal melaporkan, sekitar 20 drone dikerahkan ke Kiev dan daerah sekitarnya pada Senin (19/12/2022) pagi.
Sirene serangan udara mengaung di pagi hari, sebelum matahari menyingsing sekitar pukul 05.00 waktu setempat. Sistem pertahanan udara dilaporkan berhasil menghancurkan sekitar 15 pesawat tak berawak, dilansir Al Jazeera.
Gubernur Kiev Oblast, Oleksiy Kuleba, meyampaikan bahwa pesawat tak berawak Rusia menyebabkan kerusakan cukup serius di wilayah ibu kota. Tiga daerah kini tidak dialiri listrik, saat Ukraina mulai memasuki musim dingin.
1. Rusia serang Kiev saat warga masih tidur

Rusia melepaskan 35 drone "kamikaze" saat banyak orang tidur, menghantam infrastruktur penting di Kiev dan sekitarnya. Aksi terbaru menjadi serangan udara ketiga Moskow di ibu kota Ukraina dalam enam hari terakhir.
"Musuh sedang menyerang ibu kota," kata pemerintah melalui akun Telegramnya.
Rusia diyakini menggunakan rentetan amunisi dari Shaheds, drone buatan Iran yang telah menghantam Kiev dan kota-kota lain dalam beberapa pekan terakhir.
“Akibat serangan di ibu kota, fasilitas infrastruktur penting rusak. Insinyur energi dan pemanas sedang bekerja untuk menstabilkan situasi dengan cepat dengan suplai energi dan panas,” kata Wali Kota Kiev, Vitali Klitschko.
2. Serangan Rusia dilaporkan terjadi di daerah lain

Kuleba turut melaporkan, rumah-rumah pribadi juga dihantam dan sedikitnya dua orang terluka. Tidak ada kematian yang dilaporkan.
Meskipun ibu kota tampaknya menjadi target utama serangan terbaru Rusia, militer Ukraina mengatakan tempat lain di negara itu juga terkena serangan. Angkatan udara melaporkan via Telegram, bahwa mereka mampu menghancurkan 30 dari setidaknya 35 drone bunuh diri yang diluncurkan Rusia di seluruh negeri dari sisi timur Laut Azov.
Serangan itu menyusul pemboman Rusia di beberapa kota, termasuk Kiev, pada Jumat yang memicu pemadaman listrik dan membuat petak-petak Ukraina dalam kegelapan di tengah suhu musim dingin.
Pemerintah Ukraina, kantor HAM PBB, dan kepala Komisi Eropa mengatakan serangan itu merupakan kejahatan perang dengan mengancam warga sipil dan mencekik layanan dasar di negara. Kondisi itu kian menghantui 18 juta warga Ukraina yang sudah membutuhkan bantuan kemanusiaan.
3. Apakah Rusia masih memiliki kapasitas untuk serangan masif selanjutnya?

Moskow kekeh menyatakan bahwa serangan semacam itu sah secara militer.
Ukraina semakin memperingatkan bahwa Moskow mungkin merencanakan serangan di tahun baru, yang dapat mencakup serangan darat di Kiev. Kendati begitu, banyak analis yang mempertanyakan apakah Rusia masih memiliki sumber daya untuk melakukan operasi semacam itu.
Serangan pada Senin terjadi ketika Presiden Rusia Vladimir Putin bersiap untuk mengunjungi Belarus, yang memberi pasukan Kremlin landasan peluncuran untuk invasi ke Ukraina hampir 10 bulan lalu.
Putin akan mengadakan pembicaraan dengan pemimpin Belarus Alexander Lukashenko. Tidak sedikit yang menilai pertemuan itu sebagai cara Putin untuk memperkuat basis militernya. Tapi, analis juga meragukan Belarus yang bakal mengirim tentaranya ke Ukriana untuk membantu Kremlin.