2 Kandidat Wali Kota di Meksiko Ditemukan Tewas di Hari yang Sama

Jakarta, IDN Times - Kandidat walikota Noe Ramos Ferretiz di Tamaulipas dan Alberto Garcia di Oaxaca ditemukan tewas dalam satu hari. Laporan temuan kematian tersebut diumumkan pada Jumat (19/4/2024).
Pihak berwenang negara bagian Tamaulipas mengatakan telah memburu pembunuh Ramos. Media lokal melaporkan, dia ditikam dan tubuhnya yang berlumuran darah tergeletak di trotoar.
Sedangkan di Oaxaca, Garcia ditemukan tewas sehari setelah dilaporkan hilang. Dia mencalonkan diri sebagai wali kota San Jose Independencia.
1. Kandidat wali kota koalisi oposisi yang dibunuh

Di Meksiko, kekerasan terkait dengan kejahatan terorganisir telah lama membunuh politisi dari berbagai partai. Ini terutama mereka yang sedang mencari posisi di kawasan.
Dilansir Deutsche Welle, jaksa agung Tamaulipas Irvin Barrios, mengatakan Ramos dari Ciudad Mante merupakan kandidat wali kota sayap kanan-tengah koalisi oposisi National Action Party dan Institutional Revolutionary Party (PRI). Dia ditikam secara fatal.
Ramos sedang mencalonkan diri kembali dan bertemu warga di jalan. Tapi kemudian tersangka menikamnya dengan pisau. Pihak berwenang sedang mencari tersangka.
"Kami tidak akan membiarkan kekerasan menentukan pemilu ini," kata pemimpin partai PRI Alejandro Moreno.
2. Dewan pemilihan mengutuk pembunuhan Garcia
Pembunuhan kandidat Garcia, membuat dewan pemilihan negara bagian Oaxaca mengutuk insiden tersebut. Dia sebelumnya dilaporkan hilang bersama istrinya, wali kota San Jose Independencia saat ini.
Dilansir Al Jazeera, dewan menyebut kematian Garcia sebagai pembunuhan dan mengatakan kejahatan seperti itu tidak boleh terjadi selama pemilu. Sang istri ditemukan hidup.
Garcia tampaknya dipukuli sampai mati, di sebuah pulau di waduk dekat kota. Di masa lalu, geng narkoba aktif di wilayah tersebut.
Kekerasan terhadap kandidat penguasa di Meksiko kerap terjadi. Sering kali, para pelakunya adalah kartel narkoba dalam usaha mengendalikan polisi setempat, atau memeras uang dari pemerintah kota.
3. Kartel narkoba berusaha menentukan siapa pemimpin kota

Meksiko akan menggelar pemilu pada 2 Juni mendatang. Tapi banyak kandidat pemimpin yang ditemukan tewas. Total sejauh ini yang tercatat ada 17 orang yang dibunuh.
Pada awal April, Presiden Andres Manuel Lopez Obrador mengakui bahwa kartel narkoba sering kali berusaha menentukan siapa yang akan menjabat sebagai wali kota. Caranya entah dengan mencalonkan diri atau menyingkirkan calon saingannya.
"Mereka membuat kesepakatan dan berkata, 'orang ini akan menjadi wali kota; kami tidak ingin orang lain mendaftar untuk mencalonkan diri,' dan siapa pun yang melakukannya, mereka tahu apa yang (akan) terjadi," katanya, dikutip dari CTV News.
Kekerasan tersebut telah mendorong pemerintah menyediakan pengawal bagi sekitar 250 kandidat. Namun kandidat jabatan kota, meski yang paling terancam, adalah yang terakhir mendapat bantuan keamanan.