Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Duh! Nigeria Musnahkan 1 Juta Vaksin AstraZeneca yang Kadaluwarsa

Ilustrasi vaksin COVID-19. (Unsplash.com/Braňo)

Jakarta, IDN Times - Nigeria memusnahkan 1.066.214 dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca pada Rabu (22/12/2021). Vaksin tersebut dihancurkan karena telah kedaluwarsa, yang berarti sudah tidak bisa digunakan.

Sebelumnya, pada 7 Desember 2021, dilaporkan bahwa ada sekitar satu juta dosis vaksin yang diperkirakan telah kedaluwarsa di Nigeria pada bulan lalu.

1. Nigeria tidak akan menerima sumbangan vaksin yang cepat kedaluwarsa

Ilustrasi vaksin COVID-19. (Unsplash.com/Mika Baumeister)

Melansir Channels Television, vaksin AstraZeneca yang dimusnahkan ini merupakan sisa dari 2.594.100 dosis vaksin yang diterima melalui sumbangan pada 11 Oktober hingga 29 Oktober. Vaksin ini dihancurkan di tempat Pembuangan Sampah Gosa, yang berada di ibu kota Abuja.

Menurut Dirjen Regulator Obat-Obatan, Mojisola Adeyeye, keputusan pemusnahan vaksin tersebut mengikuti beberapa proses pengujian dan perlu dilakukan untuk melindungi warga dari bahaya.

Sementara, Faisal Shuaib yang memimpin Badan Pengembangan Perawatan Kesehatan Primer Nasional Nigeria menambahkan, vaksin itu tiba di Nigeria hanya sekitar dua minggu sebelum batas penggunaannya berakhir.

Shuaib mengatakan, dia menghargai sumbangan vaksin dari negara kaya ini, tapi dia menegaskan bahwa Nigeria tidak akan menerima lagi sumbangan vaksin yang memiliki masa berlaku pendek.

Menteri Kesehatan, Osagie Ehanire, juga telah menyampaikan tidak akan lagi menerima vaksin yang cepat kedaluwarsa.

2. Tingkat vaksinasi masih rendah

Ilustrasi pemberian vaksin. (Unsplash.com/National Cancer Institute)

Melansir dari Reuters, Shuaib mengatakan kepada wartawan yang menghadiri proses penghancuran, kekurangan pasokan telah membuat Nigeria tidak memiliki pilihan selain menerima vaksin yang memiliki umur pendek.

Pejabat kesehatan ini berharap, pemusnahan menunjukkan pemerintah telah transparan dan membuat warga percaya pada program vaksinasi.

Nigeria sama seperti negara di benua Afrika lainnya yang berjuang untuk meningkatkan tingkat vaksinasi dan menyerukan pasokan yang lebih adil. Selain itu, Nigeria juga menghadapi sejumlah warga yang tidak percaya dengan vaksin. 

Saat ini dari sekitar 216 juta populasi di Nigeria, hanya sekitar 2 persen orang yang telah sepenuhnya divaksinasi, dikutip dari Associated Press.

Pemerintah Nigeria telah menetapkan tujuan vaksinasi lebih dari seperempat populasi pada Februari dan menargetkan untuk menginokulasi lebih dari setengah populasi pada akhir tahun depan. 

Untuk mencapai target itu, pakar kesehatan menyarankan Nigeria melipatgandakan upaya vaksinasinya yang saat ini hanya sekitar 100 ribu dosis per hari.

3. Kasus infeksi naik 500 persen

Ilustrasi virus corona. (Pexels.com/CDC)

Pada Selasa, ada 2.123 infeksi COVID-19 baru yang dikonfirmasi di Nigeria, jumlah itu adalah kasus harian tertinggi sejak Januari lalu dan tertinggi kedua sejak virus corona menyebar di negara itu.

Secara total, sejak pandemik Nigeria telah mencatat 227.378 kasus COVID-19 dan 2.989 kematian.

Nigeria saat ini sedang mengalami lonjakan kasus infeksi imbas varian Omicron yang pertama kali terkonfirmasi pada akhir November. Menurut badan kesehatan setempat, Nigeria telah mengalami peningkatan hingga 500 persen dalam kasus selama dua pekan terakhir.

Shuaib mengatakan, jika ingin mengatasi pandemik COVID-19 ini, maka harus ada pasokan vaksin yang lebih baik. Dia mengigatkan COVID-19 tidak akan bisa ditangani dunia jika setiap negara tidak dapat melawan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us