Eropa Bakal Gelar KTT Darurat Bahas Perang Ukraina

- Pemimpin Eropa akan gelar KTT darurat terkait perang Ukraina sebagai respons atas kebijakan Trump yang tidak melibatkan sekutu Eropa.
- KTT diharapkan bersatu, termasuk PM Inggris yang sudah keluar dari Uni Eropa, untuk mengambil peran lebih besar dari NATO.
Jakarta, IDN Times - Para pemimpin Eropa akan berkumpul dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) darurat terkair perang Ukraina. Pertemuan ini akan digelar pekan depan.
KTT ini menjadi tanggapan Eropa atas kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang melanjutkan pembicaraan terkait perang di Ukraina. Namun, Trump tidak mengajak serta sekutu Eropa-nya.
AS rencananya akan melakukan pertemuan dengan Rusia di Arab Saudi dalam beberapa hari mendatang. Sementara itu, KTT darurat Eropa kemungkinan akan digelar di Paris, Prancis.
1. Momen Eropa bersatu

Pertemuan ini diharapkan bukan hanya dihadiri oleh negara Eropa yang tergabung dalam Uni Eropa saja. Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, yang negaranya sudah keluar dari Uni Eropa, juga diharapkan akan hadir dalam pertemuan di Paris tersebut.
Starmer mengatakan, ini akan menjadi momen bagi Eropa untuk bersatu. "Ini adalah momen sekali dalam satu generasi untuk keamanan kita dan jelas, Eropa harus mengambil peran yang lebih besar dari NATO," kata Starmer, dilaporkan BBC, Minggu (16/2/2025).
2. Menlu AS akan bertemu negosiator Rusia di Arab Saudi

KTT darurat Uni Eropa ini direncanakan menyusul pernyataan utusan khusus Donald Trump untuk Ukraina, Keith Kellogg. Ia mengatakan, para pemimpin Eropa akan diajak berkonsultasi, namun mereka dikecualikan dari pembicaraan AS-Rusia.
Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio dan sejumlah pejabat senior Negeri Paman Sam akan bertemu dengan negosiator Rusia di Arab Saudi. Tersiar kabar Ukraina juga diundang, namun hal tersebut ditepis Presiden Volodymyr Zelensky.
Zelensky menegaskan, tak ada undangan yang diterima Ukraina terkait pembicaraan ini. Sementara itu, dalam pernyataan sebelumnya, Kellogg menyebutkan upaya mengakhiri perang Rusia di Ukraina ini gagal karena banyak pihak yang terlibat.
3. Trump sebut Putin setuju negosiasi soal perang

Beberapa hari lalu, Trump mengatakan telah berkomunikasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Ia mengungkapkan, Putin setuju untuk bernegosiasi dengan AS soal perang di Ukraina.
“Kami telah berkomunikasi dan menghasilkan kesepakatan bahwa dia (Putin) mau bernegosiasi mengakhiri perang di Ukraina dan bisa segera dimulai,” ucap Trump dalam unggahan di Truth Social.
Trump mengatakan bahwa mereka berdua sepakat untuk tak melanjutkan perang. “Kami ingin menghentikan jutaan kematian yang terjadi dalam Perang dengan Rusia/Ukraina,” lanjut Trump.
Keduanya bahkan sepakat untuk saling mengunjungi negara masing-masing. Trump menginstruksikan sebuah tim, termasuk Menteri Luar Negeri Marco Rubio, untuk memimpin negosiasi tersebut.