Flu Burung Serang Peternakan Komersial Brasil untuk Pertama Kalinya

Jakarta, IDN Times - Brasil, pengekspor unggas terbesar dunia, mencatat kasus pertama flu burung di peternakan komersial pada Jum'at (16/5/2025) di Montenegro, Rio Grande do Sul. Virus yang terdeteksi adalah jenis HPAI (Highly Pathogenic Avian Influenza), dikenal sangat menular dan mematikan bagi unggas.
Kementerian Pertanian langsung mengaktifkan status darurat zoosaniter nasional selama 60 hari. Tindakan ini dilakukan untuk membatasi penyebaran virus, termasuk pemberitahuan resmi kepada Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WOAH) dan negara mitra dagang.
Flu burung tidak menyebar melalui konsumsi daging atau telur unggas yang dimasak, namun tetap menimbulkan risiko bagi pekerja yang bersentuhan langsung dengan hewan terinfeksi. Pemerintah menjamin bahwa produk yang telah melewati inspeksi tetap aman dikonsumsi.
1. Respons cepat pemerintah Brasil
Setelah konfirmasi kasus flu burung di Rio Grande do Sul, otoritas langsung mengirim tim dokter hewan untuk memusnahkan unggas terinfeksi, mendisinfeksi fasilitas, dan memperketat pengawasan. Zona pengamanan didirikan untuk membatasi pergerakan unggas dan produknya, dilansir The Star.
"Brasil telah mempersiapkan layanan veteriner sejak awal 2000-an untuk mengatasi krisis seperti ini. Kami memiliki pelatihan rutin dan peralatan lengkap untuk mendeteksi dan menangani wabah secara efektif,” ujar juru bicara Kementerian Pertanian.
Langkah pengawasan juga mencakup pemantauan populasi burung liar yang berperan besar dalam penyebaran virus. Peternakan skala kecil dan besar saat ini berada di bawah kontrol ketat, sementara otoritas kesehatan masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap pekerja lapangan.
2. Dampak ekonomi dan perdagangan global
Wabah ini mengancam ekspor unggas Brasil yang bernilai miliaran dolar tiap tahun. Negara mitra seperti Uni Eropa dan Jepang mulai mempertimbangkan penangguhan impor sebagai langkah pencegahan.
"Kami khawatir wabah ini bisa menyebabkan larangan ekspor besar-besaran. Rio Grande do Sul adalah pusat produksi nasional. Gangguan di wilayah ini bisa berdampak langsung pada pasokan global," kata analis perdagangan.
Brasil kini mempercepat komunikasi dengan WOAH dan mitra dagang untuk memastikan bahwa wabah terkendali. Pemerintah juga menginstruksikan seluruh peternakan untuk memperketat biosekuriti, membatasi akses masuk, dan melakukan disinfeksi berkala.
3. Ancaman global dan upaya pencegahan
Masuknya virus flu burung ke peternakan komersial Brasil menambah kekhawatiran atas penyebaran global HPAI yang kini menjangkau Eropa, Asia, dan Amerika Utara. Awalnya virus ini ditemukan pada burung liar di Brasil pada Mei 2023.
"Penyebaran HPAI ke sektor komersial harus menjadi peringatan global. Meski belum menular antarmanusia, virus ini memiliki potensi bermutasi dan menimbulkan ancaman baru," ujar Ana Velasquez, virolog dari Global Virus Network, dilansir ABC News.
Sebagai antisipasi, Brasil mulai mengembangkan sistem kecerdasan buatan untuk menganalisis data dari populasi burung liar, pola migrasi, dan kondisi peternakan. Teknologi ini diharapkan mampu memberikan peringatan dini dan mencegah kerugian ekonomi yang lebih besar, dikutip dari The Conversation.