Gelap Mata Netanyahu Terus Berkomitmen Usir Warga Gaza

- Netanyahu mendukung usulan Trump untuk mengambil alih Gaza dan menggusur penduduk Palestina dari sana.
- Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio kunjungi Arab Saudi untuk 'merayu' negara Arab agar mendukung rencana Trump terkait Gaza.
Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan komitmennya terhadap usulan Amerika Serikat (AS) untuk mengambil alih Gaza dan menggusur penduduk Palestina dari sana. Pernyataan ini ia sampaikan bersamaan dengan kehadiran Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio untuk 'merayu' negara Arab.
Ketika Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio memulai kunjungannya ke Arab Saudi, seorang sumber Arab Saudi mengatakan, Riyadh akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak regional akhir minggu ini.
"Pertemuan itu untuk membahas alternatif Arab terhadap rencana Presiden Donald Trump yang banyak dikritik untuk Jalur Gaza," kata sumber tersebut, dilansir dari Channel News Asia, Selasa (18/2/2025).
Mesir, Yordania, Uni Emirat Arab, Bahrain, Arab Saudi, Oman, Qatar, dan Kuwait akan diwakili pada pertemuan puncak Jumat depan. Rubio melakukan perjalanan ke Riyadh dari Israel, tempat ia memulai perjalanan Timur Tengah pertamanya sebagai menteri luar negeri Trump.
1. AS-Israel sepakat Hamas harus disingkirkan

Dalam pertemuannya dengan Netanyahu pada Minggu lalu, Rubio mengatakan, Hamas harus disingkirkan. Sementara itu, Netanyahu memuji strategis bersama antara kedua sekutu tersebut.
"Saya berkomitmen pada rencana Presiden Trump untuk menciptakan Gaza yang berbeda," kata Netanyahu di pertemuan tersebut.
Ia juga menegaskan, tak ada Hamas atau Otoritas Palestina yang memerintah di wilayah tersebut.
2. Terbuka dengan usulan lain

Amerika Serikat, sekutu utama dan pemasok senjata Israel, mengatakan, mereka terbuka terhadap usulan alternatif dari pemerintah Arab. Namun, kata Rubio, untuk saat ini satu-satunya rencana adalah rencana Trump.
Amerika Serikat telah mendorong kesepakatan bersejarah di mana Arab Saudi akan mengakui Israel yang mana Riyadh telah menuntut pembentukan negara Palestina yang telah lama ditentang oleh para pemimpin Israel dan berpotensi bertentangan dengan rencana Trump mengenai Gaza.
Sebelumnya, Netanyahu mengatakan, ia berbicara dengan Rubio tentang visi berani Trump untuk masa depan Gaza dan tentang cara-cara untuk memastikan visi itu menjadi kenyataan. Menurut para ahli, hal tersebut akan melanggar hukum internasional.
3. Negosiasi gencatan senjata lanjutan dimulai

Sejak mulai berlaku hampir sebulan yang lalu, Israel dan Hamas telah saling menuduh melanggar gencatan senjata Gaza. Ketegangan semakin diperparah oleh usulan Trump untuk mengambil alih kendali Gaza yang dipenuhi puing-puing dan memindahkan lebih dari dua juta penduduknya.
Negosiasi mengenai fase kedua gencatan senjata yang bertujuan untuk mengamankan akhir perang lebih langgeng, dapat dimulai minggu ini di Doha menurut seorang pejabat Hamas dan sumber lain yang mengetahui perundingan tersebut.
Kantor Netanyahu mengatakan, ia akan mengadakan rapat kabinet keamanannya pada hari Senin untuk membahas fase kedua. Dikatakan, negosiator yang dikirim ke Kairo akan menerima arahan lebih lanjut untuk negosiasi pada fase II setelah rapat kabinet.