Hamas Rilis Video 2 Sandera Israel yang Masih Hidup

- Hamas merilis video dua warga Israel yang masih hidup di Gaza: Maxim Herkin dan Bar Kupershtein.
- Maxim Herkin terluka dan tertekan dalam video, keluarganya meminta penanganan sensitif dari media.
- Keluarga korban kecewa pada pemerintah Israel, 59 sandera masih ditahan di Gaza.
Jakarta, IDN Times - Hamas merilis video yang menampilkan dua warga Israel yang masih hidup di Gaza pada Sabtu (5/4/2025). Kedua sandera tersebut adalah Maxim Herkin dan Bar Kupershtein yang telah ditawan sejak serangan 7 Oktober 2023.
Keluarga Maxim Herkin telah mengonfirmasi mengenali suaranya dalam rekaman tersebut dan meminta media tidak mempublikasikan konten video. Ini adalah tanda kehidupan pertama dari keduanya setelah 547 hari penculikan dari festival musik Nova yang diserang Hamas.
Dalam video berdurasi lebih dari dua menit tersebut, kedua sandera tampak duduk berdekatan. Menurut CNA, Herkin terlihat dengan pipi kanan dan tangan kanan dibalut perban serta berbicara dalam kondisi yang tampak tertekan. Media belum dapat memastikan keaslian rekaman atau waktu pembuatan video tersebut.
1. Latar belakang kedua sandera
Maxim Herkin adalah warga negara ganda Israel-Rusia berusia 36 tahun dari Tirat Carmel. Pria ini menjadi tulang punggung bagi ibunya dan adik laki-lakinya yang berusia 11 tahun. Herkin juga memiliki anak perempuan berusia tiga tahun yang tinggal di Rusia.
Melansir Times of Israel, Herkin hadir di festival Nova karena ajakan mendadak dari teman-temannya. Ini merupakan pengalaman pertamanya menghadiri festival musik rave. Setelah serangan roket pertama, dia masih sempat mengirim pesan terakhir kepada ibunya.
Sementara Bar Kupershtein, 23 tahun, bekerja sebagai petugas keamanan di festival Nova. Pria asal Holon ini bertugas menjaga keamanan dan bekerja sebagai paramedis di acara tersebut. Dia diculik saat mencoba membantu para pengunjung festival yang terluka.
2. Reaksi keluarga sandera dan pemerintah Israel
Keluarga kedua sandera telah diberitahu tentang video tersebut oleh petugas penghubung Israel. Pejabat Israel menyatakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sudah mendapat laporan tentang video tersebut dan telah berkomunikasi dengan keluarga korban.
"Keluarga mereka diberi tahu tentang cuplikan video oleh petugas penghubung, dan koordinator sandera Israel, Gal Hirsch, sedang berkomunikasi dengan mereka," kata pejabat tersebut, dikutip dari Ynet.
Ayah Bar Kupershtein, Tal, mengirim pesan video langsung kepada PM Netanyahu, menyampaikan kekecewaannya pada pemerintah Israel.
"Seperti banyak keluarga sandera lainnya, kami merasa pemerintah tidak lagi memprioritaskan kami. Padahal tidak ada hal yang lebih penting dari membawa pulang orang-orang yang kami cintai," ujar Tal dalam pesannya.
3. Hamas masih menahan 59 sandera Israel

Saat ini terdapat 59 sandera yang masih ditahan di Gaza, 24 di antaranya diyakini masih hidup. Video ini dirilis sehari setelah pasukan Israel meluncurkan serangan darat di daerah Shujaiya di Kota Gaza.
Hamas menyatakan tidak akan memindahkan sandera dari daerah yang diperintahkan untuk dievakuasi oleh militer Israel. Mereka memperingatkan bahwa pemerintah Israel akan bertanggung jawab jika ada sandera yang terbunuh akibat operasi militer tersebut.
Tal Shoham, mantan sandera yang dibebaskan pada Februari lalu, bercerita tentang kondisi penawanan di Gaza.
"Ada hari-hari ketika kami hanya menerima satu roti. Kami memohon kepada penawan, bahkan menawarkan pijatan untuk mendapatkan makanan. Padahal, mereka selalu memiliki makanan berlimpah, termasuk sayuran dan buah-buahan segar," kata Shoham dalam pidatonya di kantor PBB, dilansir JNS.