Hampir 1.000 Masjid di Gaza Hancur Total Akibat Serangan Israel

Jakarta, IDN Times – Otoritas Palestina (PA) mengungkap bahwa hampir seribu masjid di Jalur Gaza hancur akibat serangan yang dilancarkan Israel sejak Oktober 2023. Serangan yang kini memasuki tahun ke dua ini telah membuat Gaza hancur secara total.
“Kementerian Wakaf dan Urusan Agama mengatakan 815 tempat ibadah Muslim hancur seluruhnya dan 151 lainnya rusak sebagian,” lapor Anadolu Agency pada Minggu (5/1/2025).
Kementerian tersebut mengatakan, 19 pemakaman dan tiga gereja juga dihancurkan dalam konflik tersebut. Tak hanya di Gaza, PA juga mendokumentasikan 20 serangan masjid di Tepi Barat selama ketegangan berlangsung.
1. Menyerang rumah ibadah adalah pelanggaran hukum internasional
Dilansir laman Palang Merah Internasional (ICRC), menyerang rumah ibadah merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional, terutama dalam konteks konflik bersenjata.
Hukum humaniter internasional, seperti yang diatur dalam Konvensi Jenewa 1949 dan Protokol Tambahan I tahun 1977, memberikan perlindungan khusus terhadap tempat-tempat yang memiliki nilai budaya, religius, dan kemanusiaan, termasuk rumah ibadah.
Dalam hukum ini, rumah ibadah dianggap sebagai objek sipil yang tidak boleh dijadikan target serangan, kecuali jika digunakan untuk tujuan militer. Misalnya sebagai tempat menyimpan senjata atau basis operasi.
Juga dalam Statuta Roma 1998, yang menjadi dasar Mahkamah Pidana Internasional (ICC), serangan terhadap bangunan yang didedikasikan untuk kegiatan agama dikategorikan sebagai kejahatan perang. Serangan seperti ini tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga memiliki dampak kemanusiaan yang mendalam.
2. Israel kerap tuduh Hamas gunakan perisai manusia

Dilansir dari The Guardian, Israel telah berulang kali menuduh Hamas menggunakan perisai manusia dalam konfliknya. Hal ini pula yang menjadi legitimasi Israel untuk menyerang fasilitas publik seperti rumah sakit dan rumah ibadah.
Laporan New York Post pada 21 November 2023 menunjukkan dugaan bagaimana masjid di Gaza dijadikan sebagai laboratorium senjata bagi Hamas. Dalam klip video yang ditayangkan, tentara Israel menemukan berbagai bahan pembuatan senjata Hamas.
Sementara itu, Hamas telah berulang kali membantah menggunakan fasilitas publik seperti masjid dan rumah sakit untuk tujuan operasinya. Ezzat el-Reshiq, seorang pejabat Hamas, pada awal konflik telah membantah tuduhan semacam itu dan menganggapnya sebagai tuduhan tak berdasar.
3. Orang Yahudi juga suka menyerobot ke kawasan Al Aqsa di Yerusalem

Adapun di Tepi Barat yang diduduki, kementerian mencatat 256 penyusupan orang Israel ke pemukim ke titik rawan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki tahun lalu.
Menurut kementerian, sekitar 2.567 pemukim ilegal memaksa masuk ke kompleks masjid untuk merayakan hari raya Yahudi Hanukkah yang berlangsung selama seminggu. Peringatan ini diadakan mulai 25 Desember hingga 2 Januari.
Ketegangan terus meningkat di wilayah Gaza Palestina. Konflik ini telah menewaskan lebih dari 45.800 orang, yang sebagian besar di antaranya adalah wanita dan anak-anak.
Pada November, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga kini menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang mematikannya di Gaza.