Hizbullah Akan Makamkan Hassan Nasrallah pada Minggu

- Hizbullah akan memakamkan mantan pemimpinnya, Hassan Nasrallah pada 23 Februari 2025, hampir lima bulan setelah tewas dalam serangan udara Israel.
- Nasrallah memimpin Hizbullah selama beberapa dekade konflik dengan Israel, namun kelompok itu melemah pasca perang dan kematian Nasrallah.
- Pemakaman massal bertujuan menunjukkan kekuatan politik Hizbullah, dipimpin oleh Hashem Safieddine setelah kematian Nasrallah sebelum juga dibunuh oleh Israel.
Jakarta, IDN Times - Hizbullah Lebanon akan memakamkan mantan pemimpinnya, Hassan Nasrallah pada Minggu, 23 Februari 2025. Pemakaman digelar hampir lima bulan setelah ia tewas dalam serangan udara Israel.
Nasrallah akan dimakamkan dalam pemakaman massal yang bertujuan untuk menunjukkan kekuatan politik setelah kelompok itu muncul dalam kondisi sangat lemah akibat perang tahun lalu.
1. Kematian Nasrallah pukulan telak bagi Hizbullah

Nasrallah tewas pada 27 September dalam serangan udara Israel, saat ia bertemu dengan para komandan di sebuah bunker di pinggiran selatan Beirut. Kematiannya menjadi pukulan telak bagi kelompok itu, yang hanya ‘hidup’ dari bayang-bayang Nasrallah.
Dihormati oleh para pendukung Hizbullah, Nasrallah memimpin kelompok Syiah itu selama beberapa dekade konflik dengan Israel. Ia mengawasi transformasinya menjadi kekuatan militer dengan pengaruh regional dan menjadi salah satu tokoh Arab paling terkemuka dalam beberapa generasi.
Pemakaman di pinggiran selatan Beirut juga akan menghormati Hashem Safieddine, yang memimpin Hizbullah selama satu minggu setelah kematian Nasrallah sebelum ia juga dibunuh oleh Israel. Ini menggarisbawahi seberapa dalam intelijen Israel telah menyusup ke kelompok paramiliter itu. Ia akan dimakamkan di selatan pada hari Senin.
"Pemakaman ini merupakan landasan peluncuran untuk fase berikutnya. Pemakaman besar yang dihadiri ratusan ribu orang merupakan cara untuk memberi tahu semua orang bahwa Hizbullah masih ada, bahwa mereka masih merupakan aktor utama Syiah di Lebanon," kata Mohamad Hage Ali dari Carnegie Middle East Center, dikutip oleh Gulf Today, Jumat (21/2/2025).
2. Serangan Israel bunuh ribuan pejuang Hizbullah

Israel membunuh ribuan pejuang Hizbullah dan menimbulkan kerusakan besar di pinggiran selatan Beirut dan wilayah lain di Lebanon tempat para pendukungnya tinggal.
Kedudukannya yang melemah telah tercermin dalam politik Lebanon pascaperang. Kelompok tersebut tidak dapat memaksakan keinginannya dalam pembentukan pemerintahan baru dan bahasa yang melegitimasi persenjataannya dihilangkan dari pernyataan kebijakan kabinet baru.
Syekh Sadeq Al Nabulsi, seorang ulama yang dekat dengan Hizbullah, mengatakan musuh di Lebanon dan luar negeri percaya bahwa kelompok tersebut telah dikalahkan. Namun, kata dia, pemakaman tersebut akan menjadi pesan bahwa ini tidak benar.
“Ini akan menjadi pertempuran untuk membuktikan keberadaan Hizbullah,” sambung Al Nabulsi.
3. Pemakaman di pinggiran selatan Lebanon

Upacara tersebut akan diadakan di arena olahraga terbesar di Lebanon, Stadion Camille Chamoun Sports City di pinggiran pinggiran selatan yang dikuasai Hizbullah. Nasrallah kemudian akan dimakamkan di lokasi khusus di dekatnya.
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi akan hadir, kata seorang pejabat Iran. Beberapa pemimpin milisi Syiah Irak juga diperkirakan akan hadir.
Iraqi Airways telah menambah penerbangan ke Beirut untuk memenuhi permintaan tambahan dari warga Irak yang ingin melakukan perjalanan ke Beirut untuk menghadiri pemakaman, kata seorang juru bicara kementerian transportasi Irak.