Hizbullah Perintahkan Evakuasi 25 Permukiman di Israel Utara

- Hizbullah memerintahkan evakuasi 25 permukiman di Israel utara karena menjadi target militer yang sah.
- Israel melonggarkan pembatasan keamanan bagi penduduk di wilayah utara, namun tetap meningkatkan tekanan terhadap Hizbullah.
- Israel melakukan serangan besar-besaran di Lebanon sejak September, mengakibatkan ribuan orang tewas dan jutaan orang mengungsi.
Jakarta, IDN Times - Kelompok Hizbullah di Lebanon mengeluarkan perintah pada Sabtu (26/10/2024) untuk segera mengevakuasi 25 permukiman di Israel utara. Pihaknya juga memperingatkan warga bahwa daerah-daerah tersebut kini menjadi target militer yang sah.
"Anda diminta untuk segera mengungsi. Pemukiman anda telah menjadi tempat untuk penyebaran dan stabilitas pasukan militer musuh yang menyerang Lebanon. Akibatnya, mereka telah menjadi target militer yang sah untuk kekuatan udara dan rudal perlawanan Islam," kata Hizbullah dalam sebuah pesan video yang diunggah di Telegram.
1. Permukiman mana saja yang didesak untuk mengungsi?
Dilansir Anadolu Agency, permukiman-permukiman tersebut termasuk Kiryat Shmona, Yasod HaMa'ala, Ayelet HaShachar, Hatzor HaGalilit, Karmiel, Ma'alot Tarshiha, Even Menachem, Nahariya, Rosh Pina, Shamir, Sha'al, Miron, Kabri Abirim, Dalton, Nefat Ziv, Qatzrin, Kfar Hananya, Manot, Beit HaAmik, Kfar Vradim, Harashim, Birya, Kfar Tzvi, dan Bar Yohai.
Sebelumnya, militer Israel dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa pihaknya telah melonggarkan beberapa pembatasan keamanan bagi penduduk di beberapa wilayah di Israel utara. Keputusan itu diambil setelah penilaian situasional.
Di daerah-daerah yang paling dekat dengan perbatasan Lebanon, sekolah-sekolah sekarang dapat dibuka selama mereka memiliki tempat perlindungan bom di dekatnya. Sementara, di kota-kota yang sedikit lebih jauh, lebih dekat dengan kota pelabuhan Haifa, pertemuan hingga 2 ribu orang sekarang diizinkan, Al Jazeera melaporkan.
Militer Israel telah memperketat dan melonggarkan pembatasan di wilayah utara selama setahun terakhir. Hal ini tergantung pada penilaian yang terus berkembang mengenai tingkat ancaman dari serangan Hizbullah.
2. Militer Israel gunakan 400 ton untuk meledakkan terowongan Hizbullah

Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) mengatakan bahwa tentara Israel meledakkan rumah-rumah di desa-desa perbatasan Lebanon, Adaisseh, pada Sabtu. Dilaporkan pula, ledakan besar di desa perbatasan Kfar Kila, yang mana ledakannya terdengar di selatan saat asap membumbung tinggi di atas daerah tersebut.
Media pemerintah Lebanon telah melaporkan beberapa insiden ledakan Israel yang menargetkan rumah-rumah di desa-desa perbatasan dalam beberapa hari terakhir.
Di sisi lain, juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, mengatakan bahwa pihaknya telah menggunakan 400 ton bahan peledak untuk menghancurkan fasilitas bawah tanah strategis di Lebanon selatan.
"Terowongan itu panjangnya lebih dari 1,5 kilometer," ujarnya, dikutip dari Arab News.
Militer Israel sebelumnya telah melaporkan ledakan dengan sejumlah besar bahan peledak di Lebanon, yang cukup kuat untuk memicu peringatan gempa bumi di sebagian besar wilayah Israel. Mereka merilis sebuah video yang menunjukkan ledakan besar-besaran di perbatasan.
3. Imbas dari serangan Israel ke Lebanon

Israel telah melancarkan kampanye udara besar-besaran di Lebanon sejak September terhadap apa yang diklaimnya sebagai target-target Hizbullah. Ini merupakan eskalasi dari satu tahun peperangan lintas batas antara Israel-Hizbullah sejak dimulainya serangan brutal Israel di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.
Israel juga memperluas konflik pada 1 Oktober dengan meluncurkan serangan ke Lebanon selatan, ibu kota Beirut dan Lembah Bekaa timur. Perang tersebut telah menewaskan setidaknya 1.615 orang di Lebanon.
Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mencatat, 1,3 juta orang mengungsi akibat perang Israel di Lebanon. Lebih dari 800 ribu orang telah mencari perlindungan di Lebanon, sementara lebih dari setengah juta orang telah melarikan diri ke Suriah, yang mana kebanyakan dari mereka adalah warga Suriah.