Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hizbullah Serang Israel, Balas Pelanggaran Gencatan Senjata

ilustrasi bendera Israel (pexels.com/Oren Noam Gilor)
Intinya sih...
  • Hizbullah klaim menyerang pos militer Israel sebagai "peringatan pertahanan awal" atas pelanggaran gencatan senjata.
  • Israel menyerukan balasan yang kejam dan tegas terhadap serangan Hizbullah, termasuk dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
  • Menteri-menteri kabinet Israel seperti Bezalel Smotrich dan Benny Gantz mendesak respons militer kuat untuk mengubah persamaan dan mengakhiri era "penahanan".

Jakarta, IDN Times - Kelompok Hizbullah pada Senin (2/12/2024) klaim telah menyerang pos militer Israel Roueissat Al-Alam di bukit Kfar Shuba yang diduduki, sebagai "peringatan pertahanan awal". Serangan ini merupakan tanggapan atas pelanggaran gencatan senjata oleh Israel.

Dalam pernyataannya, Hizbullah menyebutkan berbagai pelanggaran Israel, termasuk penembakan terhadap warga sipil, serangan udara di seluruh Lebanon yang mengakibatkan korban sipil, dan pelanggaran berkelanjutan terhadap wilayah udara Lebanon, bahkan di atas ibu kota Beirut.

Kelompok tersebut mengatakan permohonan kepada otoritas terkait gagal menghentikan pelanggaran ini, dan menambahkan, “Peringatan telah diberikan.”

Namun, menurut Radio Militer Israel, Hizbullah menembakkan dua roket ke area Har Dov (Pertanian Sheeba), yang keduanya mendarat di lapangan terbuka dan tidak menimbulkan kerusakan, dikutip ANTARA, Selasa (3/12/2024).

1. Israel ingin balas Hizbullah

Para pejuang Hizbullah dalam sebuah upacara (commons.wikimedia.org/khamenei.ir)

Menteri-menteri kabinet dan para pemimpin politik Israel kemudian menyeru untuk memberikan balasan yang kejam. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berjanji akan membalas serangan tersebut.

"Karena penembakan Hizbullah ke Gunung Dov merupakan pelanggaran serius terhadap gencatan senjata, maka Israel akan menanggapinya dengan tegas," kata Netanyahu.

2. Hizbullah dianggap lakukan provokasi

Selain itu, juga melalui X, Menteri Keuangan sayap kanan Bezalel Smotrich menyebut tindakan Hizbullah sebagai "kesalahan besar" dan mendesak respons militer yang kuat untuk "mengubah persamaan" dan mengakhiri apa yang digambarkannya sebagai era "penahanan".

Senada dengan Smotrich, Benny Gantz, ketua Partai Ketahanan Israel, memberi peringatan kegagalan untuk memberikan respons yang tegas dapat menyebabkan kembalinya "era persamaan".

3. Israel malah tuding Hizbullah yang langgar janji

Sementara itu, Menteri Perhubungan, Miri Regev, menyuarakan sentimen tersebut menekankan komitmen Israel untuk melakukan pembalasan yang kuat atas pelanggaran perjanjian gencatan senjata.

"Sesuai keputusan Kabinet, Israel akan menanggapi dengan tegas setiap pelanggaran perjanjian oleh Hizbullah," tulisnya di X.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us