India-Pakistan Bertukar Daftar Fasilitas Nuklir dan Tahanan, Ada Apa?

Jakarta, IDN Times - Negara tetangga yang juga saling berseteru, India dan Pakistan, pada 1 Januari 2023 saling bertukar daftar fasilitas nuklir dan tahanan. Mereka melakukan itu untuk melanjutkan kesepakatan yang telah dilakukan sejak 1992.
Keduanya menyerahkan daftar fasilitas nuklir dan tahanan kepada Duta Besar yang bertugas di ibu kota masing-masing. Total ada lebih dari seribu orang yang ditahan. Banyak di antaranya adalah warga sipil atau nelayan.
1. Lebih dari 700 warga India ditahan di Pakistan

India dan Pakistan telah terlibat perang sebanyak tiga kali dan mengalami sejumlah konflik militer dalam beberapa tahun terakhir. Mereka juga merupakan dua negara di Asia Selatan yang masuk dalam daftar negara yang memiliki kekuatan nuklir.
"Daftar instalasi dan fasilitas nuklir di Pakistan secara resmi diserahkan kepada perwakilan Komisi Tinggi India di Islamabad di Kementerian Luar Negeri hari ini (Minggu)," kata kantor Luar Negeri Pakistan dikutip Al Jazeera.
Dari daftar yang diserahkan itu, selain fasilitas nuklir, sedikinya ada 705 warga India yang ditahan di penjara Pakistan. Mereka termasuk 51 warga sipil dan 654 orang nelayan.
2. India prioritaskan pembebasan warganya yang ditahan di Pakistan
Kementerian Luar Negeri India menyatakan, berdasarkan Perjanjian 2008 tentang Akses Konsuler, daftar fasilitas nuklir dan tahanan akan dipertukarkan setiap tahun pada 1 Januari dan 1 Juli.
Dilansir NDTV, India disebut memberikan daftar 339 orang tahanan sipil Pakistan dan 95 nelayan negara tetangganya.
Otoritas India menuturkan, negaranya tetap berkomitmen untuk menangani masalah itu sebagai prioritas, termasuk masalah kemanusiaan yang berkaitan dengan tahanan dan nelayan di negara masing-masing.
New Delhi juga meminta Pakistan untuk memastikan keselamatan, keamanan, dan kesejahteraan semua tahanan dan nelayan India, sambil menunggu pembebasan dan repatriasi mereka.
3. Proses pembebasan para tahanan
Mengawali tahun baru yang juga langkah saling bertukar daftar fasilitas nuklir dan daftar tahanan, India menyerukan pembebasan lebih awal tahanan sipil, personel pertahanan India yang hilang, serta nelayan dan perahu mereka. New Delhi berharap agar Islamabad segera mengeluarkan mereka dari tahanan Pakistan karena telah menjalani masa hukuman.
India juga telah mendesak Pakistan untuk mempercepat tindakan yang diperlukan, seperti memberikan konfirmasi atas status kewarganegaraan dari 71 tahanan Pakistan, dikutip dari The Hindu. Hal itu diperlukan karena pemulangan mereka harus menunggu konfirmasi kewarganegaraan dari Islamabad.
India dan Pakistan adalah negara yang memiliki kemampuan senjata nuklir. Pakistan secara resmi menguji senjata nuklirnya pada 1998 dan terus mengembangkan rudal nuklirnya.
Dengan bantuan China, Pakistan baru-baru ini meningkatkan penggunaan energi nuklir untuk memenuhi permintaan listrik yang meningkat.