Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Indonesia Kecewa DK PBB Gagal Lagi Adopsi Resolusi Gaza

Ilustrasi bendera Palestina. (unsplash.com/Moslem Danesh)
Intinya sih...
  • Indonesia kecewa dengan kegagalan Dewan Keamanan PBB mengesahkan resolusi gencatan senjata di Gaza dan pelepasan sandera.
  • Amerika Serikat (AS) mengeluarkan veto terhadap resolusi tersebut, menyebabkan ketidaksetujuan 14 anggota DK PBB lainnya.
  • Kementerian Kesehatan Gaza merilis data terbaru jumlah korban tewas yang mencapai 43.972 orang, per tadi malam.

Jakarta, IDN Times - Indonesia kecewa dengan kegagalan Dewan Keamanan PBB mengesahkan rancangan resolusi gencatan senjata di Gaza dan pelepasan sandera pada 20 November 2024.

“Kegagalan tersebut menghambat proses perdamaian dan makin memperparah penderitaan rakyat Palestina,” sebut pernyataan Kementerian Luar Negeri RI, Jumat (22/11/2024).

Indonesia mendorong komunitas internasional segera mengambil langkah yang diperlukan demi tercapainya gencatan senjata permanen. Komunitas internasional juga idminta mendorong pembukaan akses penyaluran bantuan kemanusiaan agar tidak terhambat.

1. AS lagi-lagi veto rancangan resolusi di DK PBB soal Palestina

Dewan Keamanan PBB. (IDN Times/Sonya Michaella)

Amerika Serikat (AS) lagi-lagi mengeluarkan vetonya di resolusi gencatan senjata Jalur Gaza di Dewan Keamanan PBB, kemarin. Resolusi ini menyerukan gencatan segera di Gaza dan tanpa syarat.

Resolusi tersebut juga mendapat 14 dukungan anggota DK PBB lainnya dan tak ada yang abstain. Namun, AS mengeluarkan veto yang mematahkan resolusi tersebut.

Menurut AS, resolusi ini tidak membahas soal pembebasan sandera Israel yang saat ini masih di tangan Hamas. Setidaknya ada 97 warga Israel yang masih disandera sejak Oktober 2023.

2. Veto AS berbahaya

Seorang diplomat Palestina mengatakan veto AS di DK PBB ini semakin berbahaya karena menjadi ganjalan terciptanya gencatan senjata.

"Veto AS ini juga menjadi pesan untuk Israel, sebagai izin melanjutkan serangannya ke Gaza," ucap diplomat tersebut.

Padahal, resolusi ini juga memuat terkait akses bantuan kemanusiaan ke Gaza yang didesak harus segera diperluas dan diperbanyak mengingat tingginya angka pengungsi Palestina.

3. Jumlah korban tewas terus bertambah

Warga Palestina mengungsi dari Gaza Utara. (x.com/@UNRWA)

Kementerian Kesehatan Gaza merilis data terbaru jumlah korban tewas yang mencapai 43.972 orang, per tadi malam.

Sementara itu, sekitar 104.008 orang dinyatakan terluka dan setidaknya 10 ribu orang masih hilang, atau kemungkinan tewas dan terkubur di bawah reruntuhan.

Dalam 24 jam terakhir saja, Israel sudah membunuh 50 warga Palestina dan melukai 110 orang. PBB menyatakan bahwa 70 persen dari keseluruhan korban adalah anak-anak dan perempuan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us