Indonesia Yakin Malaysia Bisa Selesaikan Masalah TKI

Jakarta, IDN Times - Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono berharap penyelesaian secara cepat persoalan pekerja migran Indonesia (PMI) alias tenaga kerja Indonesia (TKI) dapat terlaksana guna menghindari defisit kepercayaan publik Indonesia terhadap janji yang telah disampaikan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.
“Sekarang ada perubahan politik di Malaysia. Pak Anwar Ibrahim sudah menjadi Perdana Menteri Malaysia dan disambut dengan euforia di Indonesia. Ada satu optimisme bahwa (kondisi) akan lebih baik di bawah kepemimpinannya,” kata Hermono, dikutip dari ANTARA, Senin (16/1/2023).
1. Ada harapan tinggi di bawah kepemimpinan Anwar Ibrahim

Menurut Hermono, ada harapan sangat tinggi masyarakat Indonesia terhadap Malaysia di bawah kepemimpinan PM Anwar Ibrahim. Alasannya sangat sederhana, karena masyarakat menganggap sosok Anwar Ibrahim dekat dan memahami Indonesia.
Kedekatan itu juga PM Anwar sampaikan berulang kali ketika melaksanakan kunjungan resmi ke Indonesia pada 8-9 Januari 2023 lalu.
“Bahkan kalau kita lihat pidatonya di Jakarta kemarin, berulang kali Datuk Seri Anwar Ibrahim sampaikan ini kunjungan sentimentil. Ada (juga) dia katakan berutang budi dengan teman-temannya di Indonesia," ujar Hermono.
2. Komitmen Malaysia selesaikan masalah PMI

Hermono mengaku kaget saat PM Anwar mengatakan akan menyelesaikan masalah PMI sebelum Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan resmi ke Malaysia pertengahan tahun ini.
“Saya kaget juga itu, di satu sisi ada janji Perdana Menteri bahwa beliau berkomitmen selesaikan masalah itu. Dia sampaikan sendiri. Dia sampaikan ke Presiden (Joko Widodo),” ucap Hermono.
Menurut dia, akan menjadi persoalan kalau janji tersebut tidak dapat terlaksana dengan baik.
“Ini yang saya terus terang khawatir kalau janji ini tidak terpenuhi akan terjadi defisit kepercayaan luar biasa," katanya. Karena itu, menurut dia, akan sulit membangun kepercayaan publik Indonesia kalau tidak ada hasil yang cepat akan sulit, mengingat di masa lalu ada persoalan.
3. One Channel System untuk perekrutan PMI

Saat menerima kunjungan PM Anwar, Jokowi menyampaikan harapannya agar one channel system untuk perekrutan dan penempatan pekerja migran Indonesia benar-benar bisa dijalankan bersama.
Dan tadi saya mengulangi permintaan saya mengenai pentingnya pembangunan community learning center di semenanjung untuk memenuhi hak pendidikan anak-anak pekerja migran Indonesia," ungkapnya.
Sementara itu, Anwar menyampaikan dirinya berkomitmen menghindari isu-isu yang merenggangkan hubungan kedua negara, termasuk soal pekerja migran.
Karena saya mau hubungan Malaysia dan Indonesia kategorinya spesial dan saya harap kedua Menteri Luar (Negeri) paham bahwa komitmen kita begitu rupa. Jadi soal TKI ini yang mengguris perasaan ramai rakyat Indonesia, bukan hanya pemerintah," tutur Anwar, kala itu.