Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Israel Gempur Gaza, 404 Warga Palestina Tewas

Serangan Israel ke Gaza pada 5 Februari 2025. (dok. X/@Timesofgaza)
Intinya sih...
  • Serangan udara Israel di Gaza menewaskan sekitar 404 warga Palestina.
  • Israel dan Hamas saling tuduh melanggar gencatan senjata yang berlaku sejak Januari 2025.
  • Hamas menuduh Israel membatalkan kesepakatan gencatan senjata. 

Jakarta, IDN Times - Otoritas kesehatan Palestina menyebut serangan udara Israel yang mengobrak-abrik Jalur Gaza telah menewaskan sekitar 404 warga Palestina. Serangan Israel ini terjadi di tengah gencatan senjata yang tengah diterapkan di Gaza.

Dilansir dari Channel News Asia, Rabu (19/3/2025), Israel dan kelompok Hamas saling menuding satu sama lain melanggar gencatan senjata yang telah berlaku sejak Januari 2025.

Hamas saat ini masih menahan sekitar 59 sandera Israel yang ditangkap sejak 7 Oktober 2023 di mana Hamas berhasil mengobrak-abrik wilayah Israel.

“Saya memerintahkan serangan karena Hamas menolak usulan untuk memperpanjang gencatan senjata dan terus meningkatkan aksinya,” kata Netanyahu, menanggapi serangan pasukannya ke Gaza.

1. Serangan Israel hantam rumah warga

Serangan terbaru dari Israel ini berhasil menghantam rumah-rumah warga dan perkemahan pengungsian dari belahan utara hingga selatan Jalur Gaza.

“404 orang tewas dalam serangan ini dan jumlah ini adalah yang jumlah yang terbesar dalam satu hari sejak perang meletus,” sebut pernyataan Kementerian Kesehatan Gaza.

2. Israel batalkan kesepakatan gencatan senjata

Sementara itu, Hamas menuduh Israel membatalkan kesepakatan gencatan senjata yang diperjuangkan dengan keras, membuat nasib 59 sandera yang masih ditahan di Gaza menjadi tidak pasti. Tekanan intens Israel yang diperbarui terhadap Hamas terjadi ketika ketegangan berkobar di tempat lain di Timur Tengah, pemasok utama minyak ke pasar global, yang telah melihat perang Gaza menyebar ke Lebanon, Yaman, dan Irak.

Militer Israel, yang mengatakan telah menyerang puluhan target, mengatakan serangan akan terus berlanjut selama diperlukan dan akan melampaui serangan udara, meningkatkan prospek bahwa pasukan darat Israel dapat melanjutkan pertempuran.

3. Israel sempat berkonsultasi dengan AS sebelum menyerang Gaza

Di Washington, seorang juru bicara Gedung Putih mengatakan Israel telah berkonsultasi dengan pemerintah AS sebelum melakukan serangan.

"Hamas bisa saja membebaskan sandera untuk memperpanjang gencatan senjata tetapi sebaliknya memilih penolakan dan perang," kata juru bicara Gedung Putih Brian Hughes.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lala M
EditorLala M
Follow Us