Israel Langsung Duduki Golan Usai Presiden Suriah Kabur

Jakarta, IDN Times - Karut-marut politik Suriah menjadi celah bagi Israel untuk mencaplok Dataran Tinggi Golan. Usai Presiden Suriah, Bashar al-Assad, kabur meninggalkan Damaskus Minggu (8/12/2024), Israel mulai melancarkan serangannya ke Suriah.
Dilansir Al Jazeera, Selasa (10/12/2024), pasukan Israel kini dilaporkan terus merangsek masuk ke Suriah dan menduduki sejumlah kawasan di dekat Dataran Tinggi Golan. Bom juga dijatuhkan pasukan Zionis ini ke Suriah. Selain menduduki zona penyangga, pasukan Israel kabarnya juga telah meluncurkan serangan ke aset-aset militer di pesisir Latakia.
Begitu rezim Assad diumumkan telah tumbang, Israel dengan cepat langsung menyerang. Israel langsung menuju ke zona penyangga Dataran Tinggi Golan dan wilayah yang dikuasai Suriah. Militer Israel juga meminta agar warga Suriah yang tinggal di lima desa di dekat zona tersebut agar tetap tinggal di rumah dan tak keluar sementara waktu.
1. Netanyahu klaim Golan milik Israel
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan, Dataran Tinggi Golan adalah milik Israel selamanya. Sejak 1967, Israel sudah menduduki Dataran Tinggi Golan hingga akhirnya mencaploknya pada 1981.
"Jatuhnya Assad karena pukulan kuat yang kami berikan ke Hamas, Hizbullah, dan Iran," kata Netanyahu.
2. Pemberontak kuasai Damaskus dan klaim tumbangkan rezim Assad
Kelompok pemberontak Suriah menyebut pemerintahan Presiden Bashar al-Assad telah berakhir. Hal itu ditandai dengan kaburnya Assad dari Damaskus dan para pemberontak berhasil menduduki Damaskus.
"Setelah 50 tahun penindasan, 13 tahun kejahatan, dan rakyat sengsara karena harus mengungsi, kami umumkan pada 8 Desember 2024, era kelam telah berakhir. Suriah akan memulai masa depan baru," begitu pernyataan para pemberontak.
Para pemberontak berhasil menduduki Damaskus dan Bandara sejak Selasa dini hari WIB (10/12/2024). Dengan terdesaknya pemerintah ini, Assad dilaporkan langsung terbang menggunakan pesawat meninggalkan Damaskus.
3. Bashar al-Assad ada di Rusia
Bashar kabur dari Damaskus sejak Minggu (8/12/2024). Sempat menjadi teka-teki, kini Assad diyakini berada di Moskow, Rusia. Hal ini dibenarkan oleh Kremlin, kantor kepresidenan Rusia.
"Bashar al-Assad dan keluarganya telah tiba di Moskow dan diberi suaka atas dasar pertimbangan kemanusiaan," begitu pernyataan Kremlin.
Rusia, yang memiliki dua pangkalan militer utama di Suriah, adalah sekutu setia Assad dan berperan dalam perang saudara Suriah selama tiga tahun terakhir. Namun, Rusia tak bisa membantu mempertahankan kekuasaan rezim Assad di Suriah, yang harus menghadapi serangan kelompok pemberontak sejak akhir November 2024.