Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Israel Paksa Tim Medis Indonesia Angkat Kaki dari RS di Gaza

Tim MER-C Indonesia yang diusir Israel keluar dari RS Kamal Adwal Gaza. (dok. MER-C)
Intinya sih...
  • Israel menyerang Rumah Sakit Kamal Adwal di Gaza, memaksa tim medis Indonesia keluar dan memerintahkan staf serta pasien untuk pergi.
  • Serangan Israel ke Gaza telah menewaskan 32 orang dan melukai 95 lainnya dalam 24 jam terakhir, menyebabkan korban luka sebanyak 105.834 orang sejak serangan dimulai.

Jakarta, IDN Times - Israel masih terus mengebom Jalur Gaza. Terakhir, pasukan Israel menewaskan 30 warga Palestina pada Jumat pagi kemarin.

Dilansir dari Al Jazeera, Sabtu (7/12/2024), pasukan Israel disebut menargetkan Rumah Sakit Kamal Adwal di Gaza. Dan satu-satunya tim yang bekerja sukarela di rumah sakit itu adalah tim medis dari Indonesia, yaitu tim EMT dari MER-C.

“Setelah membobol masuk, pasukan Zionis penjajah memaksa tim medis MER-C Indonesia untuk meninggalkan RS Kamal Adwal,” bunyi pernyataan MER-C.

1. Israel serbu rumah sakit dan pasien

Pasukan Israel terus menerobos rumah sakit dan memerintahkan semua staf, pasien serta orang-orang di dalamnya untuk pergi.

Sebelumnya, tidak ada peringatan evakuasi atau peringatan resmi yang dikeluarkan oleh Israel. Hanya terdengar beberapa suara bom dari kejauhan.

2. Jumlah korban tewas di Gaza terus bertambah

ilustrasi reruntuhan di Gaza (unsplash.com/mohammed al bardawil)

Otoritas Kesehatan Gaza menunjukkan ada 44.612 orang yang tewas digempur Israel. Terdapat pula 105.834 orang yang menjadi korban luka sejak serangan Israel ke Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu.

“Dalam 24 jam terakhir, pasukan Israel menewaskan 32 orang dan melukai 95 lainnya dalam pembantaian yang juga mengenai warga sipil, dalam 24 jam terakhir,” sebut pernyataan Kemenkes Gaza.

“Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” lanjut pernyataan itu.

3. Trump ancam Hamas harus bebaskan Israel

Donald Trump (instagram.com/realdonaldtrump)

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengeluarkan peringatan keras tentang konsekuensi yang parah di Timur Tengah jika para sandera yang ditawan Hamas tidak dibebaskan sebelum pelantikannya, yang tinggal beberapa minggu. Trump akan dilantik sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2025.

"Semua orang membicarakan para sandera yang ditawan dengan sangat kejam, tidak manusiawi, dan bertentangan dengan keinginan seluruh dunia, di Timur Tengah," kata Trump.

"Tapi itu semua hanya omong kosong, dan tidak ada tindakan!" katanya di platform media sosialnya, Truth Social.

Selain itu, Trump juga mendesak agar para sandera Israel ini dibebaskan sebelum 20 Januari 2025, hari pelantikan dirinya.

“Kalau para sandera tidak dibebaskan sebelum 20 Januari 2025, tanggal saya dengan bangga memangku jabatan sebagai Presiden Amerika Serikat, akan ada KONSEKUENSI BESAR di Timur Tengah, dan bagi mereka pelaku kekejaman terhadap kemanusiaan ini," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us