Israel Serang Lebanon Selatan saat Pemakaman Hassan Nasrallah

Jakarta, IDN Times – Israel melancarkan serangan terhadap Lebanon Selatan pada Minggu (23/2/2025) menjelang pemakaman Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hizbullah, Hassan Nasrallah. Serangan juga terjadi di tengah gencatan senjata.
”Militer Israel melakukan serangan tepat berdasarkan intelijen terhadap lokasi militer yang berisi peluncur roket dan senjata di wilayah Lebanon, tempat aktivitas Hizbullah diidentifikasi," kata pernyataan militer Israel, dilansir Al Arabiya.
Militer mengklaim bahwa beberapa peluncur roket yang menimbulkan ancaman langsung terhadap warga sipil Israel menjadi target serangan di Lebanon selatan.
Media pemerintah Lebanon melaporkan serangan Israel sekitar 10 kilometer dari perbatasan selatan saat para pelayat berkumpul di Beirut untuk pemakaman besar-besaran.
“Pesawat musuh melancarkan dua serangan yang menargetkan wilayah antara Qleileh dan Sammaaiyah di distrik Tyre,” kata media pemerintah.
1. Ribuan orang hadiri pemakaman Nasrallah
Dilansir Press TV, pesawat tempur Israel juga menyerang daerah antara kota Halousiya dan Zrarieh serta pinggiran Hermel di Lembah Bekaa, Lebanon timur. Laporan media tidak memberikan rincian apa pun tentang jumlah kemungkinan korban dan tingkat kerusakan.
Agresi Israel bertepatan dengan kedatangan banyak peserta pemakaman Nasrallah dan pemimpin senior Hizbullah, Hashem Safieddine, di Kota Camille Chamoun, Beirut.
Upacara pemakaman, yang dimulai pukul 1 siang waktu setempat, menjadi acara yang luar biasa. Sekitar 70 negara mengonfirmasi kehadiran resmi mereka, mulai dari delegasi diplomatik, anggota parlemen, menteri, dan tokoh politik terkemuka.
Ribuan warga dari berbagai negara Arab dan Muslim, seperti Irak, Yaman, Iran, Bahrain, Kuwait, dan Turki, juga berpartisipasi dalam pemakaman tersebut.
2. Drone sempat berputar-putar di atas Beirut

Lembaga penyiaran publik Israel KAN melaporkan bahwa drone Israel juga terbang di atas ibu kota Lebanon, Beirut, selama serangan. Drone tersebut diduga memantau prosesi pemakaman Nasrallah.
Namun, sumber-sumber Lebanon membantah klaim tersebut. Lebanon mengatakan bahwa militer Lebanon yang mengoperasikan pesawat nirawak tersebut, bukan Israel.
Setidaknya seorang gadis Suriah terluka di dekat Al-Qlaiaah dan dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis akibat serangan itu. Sementara serangan udara di Lebanon Timur dilaporkan tak menimbulkan korban jiwa.
3. Serangan Israel di tengah gencatan senjata

Dilansir Anadolu Agency, serangan pada Minggu bukanlah satu-satunya serangan yang terjadi sejak gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah disepakati pada 27 November tahun lalu.
Pemerintah Lebanon menyebut ada seribu pelanggaran yang telah dilakukan oleh Israel sejak saat itu. Setidaknya 79 orang meninggal dan 276 lainnya luka-luka akibat serangan Israel sejak gencatan senjata disepakati.
Perjanjian gencatan senjata mengakhiri perang antara Israel dan Hizbullah. Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata, Israel seharusnya menarik diri sepenuhnya dari Lebanon selatan pada tanggal 26 Januari.
Namun batas waktu diperpanjang hingga 18 Februari setelah Israel menolak untuk mematuhinya.
Israel mengatakan, pasukan Lebanon harus dikerahkan dulu ke perbatasan untuk menjamin keamanan. Namun pemerintah Lebanon menyebut penarikan Israel harus dilakukan terlebih dahulu.