Jerman Janji Lindungi Negara Baltik jika Ada Serangan Rusia

Jakarta, IDN Times - Kanselir Jerman Olaf Scholz mengaku memiliki tekad tak tergoyahkan membela negara-negara Baltik dari agresi Rusia. Komentar itu muncul ketika Scholz berkunjung ke Lithuania pada Senin (6/5/2024).
Ada tiga negara di Baltik, yakni Latvia, Estonia dan Lithuania. Jerman sedang merampungkan program pembentukan brigade permanen di Lithuania yang dijadwalkan selesai pada akhir 2027.
Kunjungan itu juga menggarisbawahi pentingnya Lithuania yang strategis serta negara-negara Baltik lain, setelah Rusia menginvasi Ukraina.
1. Teguh membela negara-negara Baltik

Jerman punya program pengerahan tentara Bundeswehr yang terdiri sekitar 4.800 personel untuk mendukung keamanan Lithuania. Ini pertama kalinya Jerman menempatkan pasukan secara permanen di luar perbatasannya.
"Jerman berdiri teguh di pihak negara-negara Baltik," kata Scholz, dikutip Deutsche Welle.
Tiga negara Baltik merupakan anggota NATO sekaligus Uni Eropa (UE). Mereka juga pendukung setia Ukraina yang khawatir dengan ancaman militer Moskow. Semua negara Baltik berbatasan dengan Rusia dan mereka semua pernah jadi bagian dari Uni Soviet.
2. Melindungi setiap anggota NATO
Pasal 5 dari Perjanjian Washington yang jadi dasar berdirinya NATO menyebutkan, serangan bersenjata terhadap anggota mana pun akan dianggap sebagai serangan terhadap semua anggota.
"Ini berarti kita saling melindungi dan setiap negara dapat mengandalkan kita untuk melindungi setiap sentimeter wilayah mereka," kata Scholz, dikutip BNN Blomberg.
Scholz melakukan pembicaraan dengan rekan-rekan Baltiknya di kota Riga. Dia mengatakan, keamanan tiga negara yang berbatasan dengan Rusia dan Belarus, juga merupakan kunci bagi keselamatan Jerman.
3. Tanggapan atas rencana Rusia melakukan latihan senjata nuklir

Dalam kesempatan itu, Kanselir Jerman juga menanggapi rencana Rusia mengadakan latihan senjata nuklir taktis. Para pejabat Barat memandang rencana itu sebagai upaya intimidasi.
"Selalu penting untuk mengatakan dengan lantang bahwa senjata nuklir tidak boleh digunakan dalam perang ini," kata Scholz, dikutip DPA.
Menurut Scholz, Moskow telah salah perhitungan dengan invasinya ke Ukraina. Rusia tidak bisa memecah-belah Eropa dan melemahkan NATO. Justru agresi Rusia malah mempersatuan dan memperkuat aliansi.
Para pemimpin Latvia, Estonia dan Lithuania menyambut baik dukungan militer Berlin.
"Kami tahu bahwa tujuan Rusia dan ambisi kekaisarannya yang tidak dapat dibenarkan melampaui batas-batas Ukraina," kata Perdana Menteri Lithuania, Ingrida Simonyte.