Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Joe Biden: Pandemik Sudah Berakhir

Presiden AS ke-46 Joe Biden terima vaksin COVID-19 (instagram.com/joebiden)

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan dengan yakin bahwa pandemik COVID-19 sudah berakhir. Namun ia mengakui masih ada kendala di AS terkait virus tersebut.

“Pandemik sudah berakhir. Tapi kami masih memiliki masalah dengan COVID-19. Kami masih melakukan banyak pekerjaan untuk itu, tapi pandemik sudah berakhir,” kata Biden, dikutip dari CNN, Senin (19/9/2022).

1. AS sempat menetapkan COVID-19 sebagai darurat kesehatan

Seorang sukarelawan meletakkan bendera Amerika mewakili beberapa dari 200.000 nyawa yang hilang di Amerika Serikat dalam pandemi penyakit virus korona (COVID-19) di National Mall, Washington, Amerika Serikat, Selasa (22/9/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Joshua Roberts)

Sementara itu, AS sempat menetapkan COVID-19 sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat. Hingga saat ini, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menegaskan COVID-19 masih menjadi darurat kesehatan dan mendapat perhatian internasional.

AS sendiri masih melaporkan adanya 65 ribu kasus baru COVID-19 dalam dua pekan terakhir. Namun kasus baru ini disebut menurun di hampir setiap negara bagian.

Di seluruh AS, sekitar 400 orang meninggal setiap hari akibat terinfeksi COVID-19. Pemakaian masker pun saat ini tidak diharuskan di Negeri Paman Sam tersebut.

2. WHO menyatakan pandemik segera berakhir

Petugas memeriksa Health Alert Card atau Kartu Kewaspadaan Kesehatan penumpang di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin (2/3/2020) (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/ama)

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, dalam keterangannya pekan lalu bahwa akhir pandemik sudah di depan mata.

“Kami tidak pernah dalam posisi ini, posisi yang baik, untuk mengakhiri pandemik. Akhirnya sudah di depan mata," kata Tedros.

"Jika kita tidak mengambil kesempatan ini sekarang, kita menghadapi risiko lebih banyak varian, lebih banyak kematian, lebih banyak gangguan dan ketidakpastian," lanjut dia.

3. Jumlah kasus COVID-19 dunia turun 28 persen

Ilustrasi Suasana Pandemik COVID-19 di Brazil, Amerika (ANTARA FOTO/REUTERS/Adriano Machado)

Menurut laporan epidemiologi WHO yang terbaru, jumlah kasus COVID-19 hingga pekan ini turun sekitar 28 persen. Pekan lalu, jumlah kasus turun sekitar 12 persen.

Tetapi bisa saja ini bukan data yang sebenarnya, menurut WHO, karena banyak negara di dunia telah mengurangi tes antigen dan PCR serta tidak mendeteksi kasus  baru.

"Jumlah kasus yang dilaporkan WHO yang kami tahu, terlalu rendah," ucap pimpinan teknis WHO untuk COVID-19, Maria Van Kerkhove.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us