KBRI Damaskus Tetapkan Siaga 1 untuk 4 Provinsi di Suriah

Jakarta, IDN Times - KBRI Damaskus mengimbau seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) di Suriah untuk waspada, sehubungan dengan eskalasi konflik antara Iran dan Israel.
“KBRI menetapkan status Siaga 1 untuk Provinsi Idlib, Raqqah, Hasakah dan Deir ez Zour serta status Siaga 3 untuk wilayah lain. Bagi WNI yang masih ada di empat provinsi Siaga 1 tersebut, diminta untuk segera meninggalkan wilayah itu dengan menghubungi KBRI Damaskus,” sebut pernyataan KBRI Damaskus di laman Instagram @indonesiaindamascus, Senin (15/4/2024).
1. WNI di wilayah Siaga 3 diminta waspada

Sementara, para WNI yang ada di wilayah Siaga 3, diminta agar tetap tenang dan terus waspada serta menjaga keselamatan dirinya dan keluarga.
“Segera menghubungi KBRI Damaskus dengan hotline +963 954444810 apabila terdapat perkembangan dan masalah lain,” lanjut pernyataan tersebut.
2. Kemlu RI terus pantau situasi kawasan

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mengatakan bahwa saat ini Kemlu terus memantau situasi di kawasan, termasuk kondisi WNI yang ada di Iran.
"Sesuai SOP, setiap Perwakilan RI wajib memiliki rencana kontingensi untuk antisipasi situasi kedaruratan bagi pelindungan WNI," kata Judha dalam pesan singkatnya, hari ini.
Ia menambahkan bahwa jumlah WNI di Iran sebanyak 376 orang dan mayoritas adalah pelajar atau mahasiswa yang bertempat tinggal di kota Qom.
3. KBRI Teheran telah susun rencana kontijensi untuk WNI

Judha juga menegaskan bahwa saat ini KBRI Teheran telah menyusun rencana kontijensi untuk antisipasi eskalasi keadaan, terutama untuk para WNI di Iran.
“Melengkapi imbauan yang sudah disampaikan sebelumnya, KBRI juga akan melakukan briefing dengan para WNI mengenai langkah-langkah yang perlu dilakukan,” ucap dia.
Kemlu RI dan para perwakilan RI terkait kini terus memantau dari dekat situasi dan eskalasi yang terjadi pascaserangan Israel ke fasilitas diplomatik Iran di Damaskus dan serangan balasan Iran ke Israel.
“Eskalasi situasi keamanan di Timur Tengah tersebut telah menyebabkan beberapa negara di Timur Tengah melakukan pembatasan atau penutupan wilayah udara mereka untuk penerbangan komersil maupun penerbangan lainnya,” sebut pernyataan Kemlu RI.
Kemlu juga mengimbau WNI yang berencana melakukan perjalanan dengan rute penerbangan melewati wilayah udara atau transit bandara di negara-negara Timur Tengah, diimbau untuk mengantisipasi gangguan jadwal penerbangan (flight disruption).
“Para WNI yang akan transit segera menghubungi maskapai masing-masing untuk mendapat update penerbangan,” lanjut pernyataan Kemlu.