Khawatir Gelombang COVID-19 Keempat, Korsel Tutup Tempat Hiburan Malam

Jakarta, IDN Times – Korea Selatan akan memberlakukan kembali penutupan klub malam, bar karaoke, dan fasilitas hiburan malam lainnya, kata pihak berwenang pada Jumat (9/4/2021). Pengumuman itu dikeluarkan setelah jumlah kasus COVID-19 baru melonjak, menimbulkan kekhawatiran bahwa gelombang keempat wabah akan terjadi.
“Tanda-tanda gelombang keempat epidemi yang telah kami perangi semakin dekat dan semakin kuat,” kata Perdana Menteri Chung Sye-kyun dalam pertemuan harian tentang pandemik tersebut, mengutip Channel News Asia.
1. Berlaku mulai Senin

Sye-kyun mengumumkan pembatasan itu akan berlaku mulai Senin depan dan berlangsung selama tiga minggu. Ini diumumkan setelah jumlah kasus baru harian naik ke level tertinggi tiga bulan dalam beberapa hari terakhir.
Ia juga menjelaskan bahwa jam malam, yang saat ini ditetapkan pukul 10, dan larangan pertemuan lebih dari empat orang akan dipertahankan.
“Kami akan mempertahankan level jarak saat ini, tetapi secara aktif memperkuat berbagai tindakan khusus tergantung pada situasinya,” jelasnya.
2. Kasus harian cetak rekor

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan 671 kasus baru pada Kamis, sehari setelah kasus harian mencapai level tertinggi sejak awal Januari. Kasus-kasus baru itu bermunculan dari gereja, bar dan pusat kebugaran, di mana sebagian besar berada di wilayah Seoul.
Menurut Worldometers, per Sabtu (10/4/2021), Korea Selatan memiliki total 108.945 kasus dengan 1.765 kematian dan 99.301 orang sembuh.
3. Penyebaran wabah di tempat hiburan malam

Sebagai salah satu negara yang terkenal cukup baik dalam menangani pandemik COVID-19, Korea Selatan pernah harus menghadapi lonjakan kasus setelah terjadi penularan di klub malam. Di mana pada Mei lalu lonjakan infeksi terjadi setelah seorang pria berusia 29 tahun pergi clubbing di distrik kehidupan malam yang populer di Seoul.
Pria itu dan salah satu temannya mengunjungi lima klub malam di lingkungan Itaewon pada 1 Mei. Ia dilaporkan mengalami demam tinggi dan diare keesokan harinya, dan dinyatakan positif mengidap virus corona pada 6 Mei.
Setidaknya 14 orang lainnya akhirnya dinyatakan positif terkait dengan pria itu. Mereka termasuk tiga orang asing dan satu perwira militer.