Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Komandan Tentara Bayaran Wagner Group Rusia Ajukan Suaka di Norwegia

Ilustrasi Norwegia. (unsplash.com/Max van den Oetelaar)

Jakarta, IDN Times - Andrey Medvedev, tentara bayaran swasta Wagner Group Rusia, diketahui telah meminta suaka di Norwegia. Dia menyeberang ke negara Nordik itu pada Jumat (13/1/2023) dan ditangkap karena tuduhan masuk secara ilegal oleh penjaga perbatasan negara.

Medvedev mengklaim sebagai salah satu komandan di kelompok tentara bayaran itu, yang ikut turun bertempur di Ukraina. Dia meninggalkan pertempuran karena menyaksikan kejahatan perang yang terjadi. Ini merupakan kasus pertama dari Wagner Group yang tentaranya membelot ke Barat.

1. Menyeberangi perbatasan secara ilegal

ilustrasi (Pexels.com/Jakson Martins)

Organisasi hak asasi manusia Rusia, Gulagu, mengaku telah membantu Andrey Medvedev melarikan diri dan menyeberang ke Norwegia. Mereka juga membenarkan identitas tersebut, bahwa Medvedev merupakan mantan komandan di Wagner Group, tentara bayaran swasta Rusia yang didirikan oleh Yevgeny Prigozhin.

"Saya mendengar anjing menggonggong (dan) dua peluru terbang di dekat saya," kata Medvedev menceritakan perjalanan dramatisnya melarikan diri melintasi perbatasan, kutip The Moscow Times.

Media lokal di Norwegia, awalnya tidak mengetahui identitas pria Rusia yang ditahan karena secara ilegal melintasi perbatasan. Namun pengacara Jens Bernhard Herstad kemudian mengonfirmasi pada hari Minggu bahwa pria yang melintasi perbatasan adalah Medvedev.

Sebagai komandan tempur, Andrey Medvedev masih terbilang muda karena berusia 26 tahun. Dia berasal dari wilayah Siberia di Tomsk, dan meninggakan Wagner Group empat bulan setelah menandatangani kontraknya.

Pendiri Wagner, Prigozhin, juga mengonfirmasi bahwa Andrey Medvedev adalah anggota di dalam kelompok tentara bayaran swasta itu.

2. Melarikan diri karena menyaksikan kejahatan perang di Ukraina

Andrey Medvedev ditangkap oleh pasukan patroli perbatasan. Dia saat ini ditahan di daerah ibu kota Oslo. Tarjei Sirma-Tellefsen, kepala staf polisi di wilayah Finnmark, Norwegia, mengatakan dia telah mengajukan suaka.

Dilansir BBC, pendiri Gulagu, Vladimir Osechkin, mengatakan Medvedev melarikan diri karena menyaksikan sejumlah pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang dilakukan Wagner Group ketika bertugas di Ukraina.

Sebelumnya, Medvedev merupakan tentara Rusia yang dipenjara antara 2017 dan 2018. Selama bertugas jadi komandan Wagner di Ukraina, dia mengaku dipasok sekitar 30-40 tentara setiap minggu.

Medvedev meninggalkan Ukraina pada bulan November setelah Wagner akan memperpanjang kontraknya tanpa batas waktu. Dia keluar dari Rusia pada 12 Januari dan dikejar oleh pasukan keamanan Rusia.

3. Medvdev terancam hukuman mati

ilustrasi tank Rusia hancur (Twitter.com/Defense of Ukraine)

Dalam pengakuannya yang dimuat oleh media independen Rusia, Meduza, Andrey Medvedev diburu oleh pasukan Wagner dan dinas keamanan Rusia, FSB.

"Saya dikejar oleh mantan majikan saya, perusahaan militer swasta Wagner, Prigozhin dan krunya, FSB Rusia. Mereka melibatkan departemen investigasi kriminal Rusia. (Saya) dalam bahaya. Bahayanya (jika) saya tertangkap, mereka akan membunuh saya, baik dengan menembak saya atau lebih buruk, seperti yang mereka lakukan dengan Nuzhin, eksekusi dengan palu godam," kata Medvedev.

Eksekusi dengan palu godam adalah salah satu metode eksekusi khas Wagner Group untuk para pembelot. Salah satu korban bernama Yevgeny Nuzhin, video eksekusinya dengan palu godam beredar pada November 2022.

Nuzhin bergabung dengan Wagner setelah menjalani penjara 24 tahun atas kasus pembunuhan. Tapi dia ditangkap pasukan Ukraina dan memberikan pengakuan dalam interogasi yang dilakukan dengan mengkritik kepemimpinan Rusia.

Medvedev diyakini memiliki beberapa informasi penting terkait rekam jejak pelanggaran kejahatan kemanusiaan Wagner Group di Ukraina dalam membantu invasi pasukan Moskow. Dalam salah satu wawancara, Medvedev mengaku melihat pejuang Wagner membunuh rekannya sendiri karena menolak bertempur.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hana Adi Perdana
EditorHana Adi Perdana
Follow Us