Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Konflik dengan Kamboja, Thailand: 9 Warga Sipil Tewas

Bendera Thailand (unsplash.com/chris robert)
Bendera Thailand (unsplash.com/chris robert)

Jakarta, IDN Times - Situasi di perbatasan Kamboja dan Thailand memanas. Militer Thailand menyatakan, sembilan warga sipil tewas dalam konflik dengan Kamboja.

Tentara Kerajaan Thailand dalam unggahan di Facebook menyatakan, serangan terhadap sebuah pom bensin di Ban Phue, Provinsi Sisaket, menewaskan enam warga sipil dan melukai 10 lainnya.

Sementara itu, ada dua orang, termasuk seorang anak laki-laki berusia delapan tahun, juga tewas setelah serangan di wilayah Ban Chorok, Surin.

“Satu orang lainnya tewas di wilayah Ban Kut Chiang Mun di Ubon Ratchathani,” kata militer Thailand, dikutip dari Channel News Asia, Kamis (24/7/2025).

Kementerian Luar Negeri Thailand sebelumnya menyatakan bahwa pasukan Kamboja menembakkan artileri berat ke sebuah pangkalan militer Thailand. Dilaporkan juga Kamboja menargetkan wilayah sipil termasuk sebuah rumah sakit yang mengakibatkan jatuhnya korban sipil.

Insiden saling tembak ini terjadi sehari setelah seorang tentara Thailand kehilangan kakinya dalam ledakan ranjau darat.

Insiden terbaru ini telah mengobarkan ketegangan antara kedua negara tetangga di Asia Tenggara tersebut. Terlebih, sengketa perbatasan yang telah berlangsung lama kini mengancam akan meningkat menjadi konflik yang lebih luas, dan hubungan memburuk ke level terendah dalam beberapa tahun.

Memanasnya hubungan kedua negara ini sebenarnya sudah terjadi sejak Mei, ketika seorang tentara Kamboja tewas dalam bentrokan antara pasukan Thailand dan Kamboja. Kedua belah pihak melepaskan tembakan di wilayah perbatasan yang diperebutkan di Segitiga Zamrud, tempat Kamboja, Thailand, dan Laos bertemu.

Perselisihan tersebut sejak saat itu memiliki konsekuensi politik yang besar bagi Thailand dan memicu semangat nasionalis di kedua negara.

Mantan Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra diskors dari tugasnya awal bulan ini dan berpotensi dipecat setelah bocornya percakapan teleponnya dengan mantan pemimpin Kamboja yang berpengaruh, ia tampak mengkritik tindakan tentaranya sendiri dalam perselisihan tersebut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us